7 Keuntungan Ketika Piringan Hitam Dicetak di Indonesia

May 14, 2023

Mungkin banyak yang belum ngeh kalau di Indonesia bakal beroperasi sebuah pabrik cetak vinyl atau piringan hitam. Ini kabar cerah bagi semua pihak, dari label, musisi, toko musik termasuk penikmat musik dan rilisan rekaman fisik lainnya.

Tidak salah jika kemudian banyak pihak yang memprediksi akan bagaimana masa depan musik Indonesia ketika vinyl pressing plant ini akan mulai beroperasi, seperti teman-teman di Wasted Rockers berikut ini di twitternya.

Kami pun setuju kepada pendapat mereka yang ditertera di poin-poin yang diutarakan di sana. Pun jika ingin menambahkan Pophariini punya 7 hal yang akan terjadi jika pabrik cetak vinyl sudah mulai beroperasi di Indonesia.

 

 

Banyak band/label yang mengeluhkan biaya produksi vinyl yang mahal, dari terutama waktu produksi, ongkir, bea cukai, dan lain-lain. Semua ini bisa dipangkas banyak dengan hadirnya pabrik pressing vinyl di Indonesia. Kalian bisa dengan mudah mencetak tanpa harus kuatir dengan tetek bengek ini. Bahkan, soal waktu dan ongkir, jika kalian di Jakarta, kalian bisa dengan mudah ambil langsung ke pabrik begitu vinyl kalian beres dicetak.

 

Buat konsumen alias penggemar rekaman vinyl yang selalu mengeluhkan harga vinyl terutama lokal yang mahal, sekarang dengan adanya pressing vinyl sendiri, produksi vinyl jadi lebih banyak dan otomatis harga jadi lebih murah.

 

Buat yang pernah ngerasain ngantri berjam-jam untuk mendapatkan vinyl favorit sekalian inceran kalian dan yang lebih parah, sampai gak dapet kebagian vinyl. Nah, semua ini udah gak bakal kejadian kalo nantinya vinyl bakal diproduksi dengan massal di Indonesia dengan hadirnya vinyl pressing sendiri.

 

Pasti kalian punya wishlist album-album lokal era CD yang kadang gak pernah rilis dalam bentuk vinyl. Atau vinyl-vinyl Indonesia lama era 60-70-an yang harganya selangit karena memang udah gak dicetak ulang. Dengan adanya pabrik vinyl pressing, semua yang kalian impikan akan jadi kenyataan dan kalian bisa membeli semua vinyl reissue yang bisa dicetak ulang, tentunya, dalam bentuk vinyl.

 

Pabrik vinyl makin hidup otomatis penjualan vinyl akan terdongkrak naik, kalau sudah gini kita akan bener-bener bisa membantu toko musik sebagai salah satu bagian dari ekosistem industri rilisan fisik ini. Toko-toko musik jadi lebih hidup karena demand dan supply akan vinyl seimbang dan semua bisa lebih leluasa belanja di toko musik manapun tanpa kuatir harganya akan mahal.

 

Permintaan vinyl meningkat otomatis permintaan turntable juga akan mengikuti. Akan banyak toko-toko yang khusus menjual turntable. Merk-merk turntable pun akan berlomba-lomba mencari distributor di Indonesia untuk meraih pasar penikmat vinyl di sini. Kalau udah begini, harga turntable pun akan bersaing karena produksi mereka juga makin banyak.

 

Udah gak ada lagi cerita band hanya merilis lagu-lagunya di digital. Vinyl pun akan jadi prioritas format rilisan fisik selain kaset dan CD. Dengan harga yang lebih terjangkau, semua label dan band bisa merilis rekaman-rekamannya dalam format ini. Tertarik untuk merilis vinyl? 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Joyland Jakarta 2024 Mempertahankan Kenyamanan Berfestival

Joyland Jakarta 2024 sukses berlangsung selama tanggal 22-24 November 2024 lalu di Stadion Baseball Gelora Bung Karno, Jakarta. Selama 3 hari, para pengunjung menghabiskan akhir pekan mereka tidak hanya dengan menyaksikan barisan penampil yang …

Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)

Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?