Album Ketiga Plastik Membungkus Kesepian, Melepaskan Kesalahan


band Plastik di tahun 1999. Foto: dok. Istimewa
Dari CD “the best” itulah saya mulai mencari Plastik di YouTube, album demi album. Saya mulai menjadikan mereka sebagai favorit. Lalu album mana yang paling berbahaya? Bagi saya, pilihannya ada di antara Insting, Psiko & Harmoni (1997) dan Dengarkan Pada Saat Tenang (1999).
Judul yang belakangan lebih saya pilih untuk menuliskannya. Bukan apa-apa, mood album itu begitu pas sama titelnya. Ini album yang “skut”, “selon”, mengajak berjalan-jalan pelan sambil menikmati alur suaranya yang sarat luka-luka hidup.
Saya menulis naskah ini di sebuah restoran di dekat rumah, mendengarkan Dengarkan Pada Saat Tenang, lalu meletakkan earphone saat asap terakhir benar-benar berlalu. Di saat masih dalam kondisi demikian, ibu-ibu berdatangan ke restoran tersebut, dan saya dikagetkan oleh suara perjumpaan mereka. Satu album Plastik rupanya telah menyekap dalam-dalam.
Album itu diawali oleh “Bintang Kecil” di langit yang pucat. Menghias otak serasa angkasa. R&B, funk, psychedelic, dan aliran darah yang melambat akibat racun knalpot langsung mendera. Lirik-lirik yang langsung menggambarkan sentral cerita dengan begitu indahnya. Refrainnya datang bersama irama berbeda dan koor yang menghangatkan, seolah-olah percik cahaya di dalam gelapnya jalan: “Kau bermain kesukaran dengan tersenyum”, lalu pesta conga dan solo gitar membopong jiwa di ujungnya.
Ini baru lagu pertama… fiuh!

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …