Buzz Youth Festival Hadirkan Good Morning Everyone hingga Pasming Based

Jan 30, 2025

Event organizer dan promotor, Hectic Creative pertama kali menggelar Buzz Youth Festival di kota asal mereka, Yogyakarta tahun 2019. Empat tahun kemudian berpindah ke Semarang dan kota yang ketiga menjadi tempat pelaksanaan festival ini adalah Surabaya.

Cuaca hari Sabtu (25/01) di Lapangan Bhumi Marinir Karang Pilang terbilang cerah sejak siang hingga malam yang mendukung titik awal kami Pophariini untuk melakukan peliputan sebuah festival musik di tahun 2025. 

Sederet musisi yang bergantian tampil mengisi panggung utama bernama Buzz Stage pastinya idola yang dinantikan, mulai dari yang pertama Good Morning Everyone, MALIQ & D’Essentials, Vierratale, RAN, Sheila On 7, hingga penutup Pasming Based.

Saat menginjakkan kaki di Bhumi Marinir, tim Pophariini merasa cukup kaget melihat areanya sangat luas. Di satu sisi, kami tak heran karena penggemar band-band yang mengisi lineup BYF memang butuh tempat seluas itu.

Tak hanya menonton musik di panggung Buzz, Youth, dan Fest. Namun pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai pilihan tenant makanan dan minuman. Seperti yang diungkapkan Gerfian Riandra selaku Festival Director BYF dalam sebuah sesi Live Talkshow di Youth Stage, festival ini menampung 34 tenant dari 1700 pendaftar.

Berbicara soal lokasi festival yang kami kagumi sangat luas, ternyata penyelenggara memiliki pertimbangan tersendiri. “Di Surabaya, ada beberapa lokasi dataran rumput atau tanah. Kami memilih lokasi ini karena venue-nya aspal, demi kenyamanan penonton,” jelas Gerfian.

Good Morning Everyone adalah band pertama yang tampil di Buzz Stage. BYF juga menjadi momen mereka kembali berbagi panggung dengan Sheila On 7 setelah ikut tur Tunggu Aku Di selama Juli-September 2024.

 

Penampilan Good Morning Everyone di Buzz Stage / Dok. Edward Satya

 

“Panggungnya pasti bagus kalau ketemu sama Sheila On 7. Sound-nya bagus, standar produksinya bagus pasti. Enak kalau main sama mereka,” ujar vokalis GME, Sani yang mengaku kangen main bareng SO7.

Sungguh sebuah kebetulan yang baru kami ketahui, penyelenggaraan BYF menjadi H+1 perayaan hari jadi GME yang ke-17. Para personel mengatakan semalam sebelum manggung, mereka sudah melakukan perayaan kecil-kecilan di hotel bersama fans di Surabaya.

Mengaku tidak merasa bahwa 17 tahun adalah waktu yang lama untuk ngeband karena memang senang melakukannya, Yuli (gitaris GME) memaparkan apa saja yang berbeda dari mereka saat mulai ngeband dengan kondisi saat ini.

 

Good Morning Everyone ketika diwawancarai di backstage / Dok. Edward Satya

 

“Dari segi musik sih udah beda banget. Awal GME itu pop punk, (tahun) 2008-2016 kali ya. Dari 2018 sampai sekarang musiknya kayak sekarang ini, jadi beda banget,” ujar Yuli.

Selagi mewawancarai GME, terdengar MALIQ & D’Essentials sedang mengambil giliran tampil di Buzz Stage. Band yang tahun lalu juga menjalankan tur bertajuk Konser Tunggal MALIQ di 5 kota seperti biasanya tampil prima.

 

MALIQ & D’Essentials tampil di Buzz Stage / Dok. Edward Satya

 

Meski begitu, kami melihat momen yang sepertinya cukup jarang terjadi di panggung reguler MALIQ yaitu Indah Wisnuwardhana turun dari panggung untuk mengajak para penonton menyanyi bersama.

Setelah menyaksikan MALIQ, Buzz Stage istirahat menyambut azan magrib dan isya. Di sela waktu ini, kami melihat calon penonton di area pintu masuk masih sangat ramai. Di mana suasana dalam festival juga sudah penuh. Hal tersebut membuktikan mengapa Hectic Creative berani mengadakan BYF di tempat sebesar itu. Menurut informasi 30.000 tiket terjual di BYF tahun ketiga ini.

Vierratale menjadi penampil yang kembali membunyikan Buzz Stage. Aksi mereka yang pertama memenuhi area Lap. Bhumi Marinir Karang Pilang. Para penonton langsung semangat menyanyikan lagu-lagu hit yang dibawakan.

 

Vierratale tampil di Buzz Stage / Dok. Edward Satya

 

Selain membawakan lagu hit, vokalis Vierratale, Widy juga menyematkan aksi scream dan growl yang sudah sangat sering ia lakukan di berbagai panggung. Meskipun kami sudah merasa biasa, ternyata beberapa penonton masih terkesima dengan kemampuannya.

Ditemui usai manggung, Kevin dan Widy mengatakan sangat senang bermain di Surabaya meskipun BYF bukanlah panggung festival pertama mereka di tahun 2025. Kevin Aprilio bahkan bilang, festival ini merupakan panggung ke-2 Vierratale selama Januari.

Saat ditanya mengenai Vierrania (sebutan penggemar bagi Vierratale, red), Kevin menjelaskan band tumbuh bersama dengan mereka yang sudah menjalani karier bermusik sejak tahun 2008.

“Vierrania tumbuh besar. Terus mereka fandom-nya kayak ada struktur jadi rapi,” jelas Kevin.

Meski tidak berkesempatan mewawancarai RAN, kami berani mengatakan aksi panggung mereka sudah tidak perlu diragukan lagi karena walaupun gerimis, Rayi, Asta, dan Nino mampu membuat penonton tetap tinggal.

 

RAN tampil di Buzz Stage / Dok. Edward Satya

 

Akhirnya yang ditunggu-tunggu naik panggung. Tak lain tak bukan mereka adalah Sheila On 7. Jika saat RAN manggung hanya gerimis, maka hujan deras terjadi di awal set SO7? Apakah para penonton mundur? Sama sekali tidak. Mereka justru semakin bersemangat menyaksikan Duta, Eross, dan Adam menggunakan jas hujan yang sudah dibawa.

 

Sheila On 7 tampil di Buzz Stage / Dok. Edward Satya

 

Aksi Duta yang turun ke penonton jelas membuat para penonton baris depan menggila. Antusiasme yang besar ini kami rasa sangat wajar karena tur SO7 kemarin memang tidak singgah di Surabaya dan mereka tidak sesering itu tampil di kota ini.

Setelah SO7 mengakhiri penampilan selama kurang lebih satu jam dengan nomor “Bila Kau Tak Disampingku”, giliran Pasming Based yang menutup keseluruhan BYF dalam situasi hujan yang semakin deras. 

Pengalaman hadir dan terlibat di BYF menjadi awal yang baik untuk kami membuka perjalanan meliput festival di tahun 2025. Hectic Creative, sampai bertemu lagi!

 

Penulis
Gerald Manuel
Hobi musik, hobi nulis, tapi tetap melankolis.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Trafan Angkat Kisah Para Perantau di Single Light

Band psychedelic rock/stoner asal Pekanbaru yang menyebut diri mereka Trafan resmi menghadirkan single kedua berjudul “Light” tanggal 30 Desember 2024 lalu. Lagu ini dirancang untuk menjadi titik terang dari permasalahan yang ada di single …

Dovglas Asal Lampung Hadirkan Album Mini Perdana

Dovglas asal Lampung menyambut tahun 2025 dengan meluncurkan album mini perdana bertajuk Ide Cemerlang Datang Dari Kegelapan hari Jumat (24/01). Sebelumnya band beranggotakan Ariq Barley (vokal,gitar), Dwiky Disastra (bas, vokal), dan Rizki Novaldi (drum) …