Debut Album ROXX dan Perayaan Metal Indonesia

Nov 22, 2018

ROXX. foto: dok.istimewa

Di akhir 1980an dan awal 1990an, thrash metal sudah lebih membesar, walau tetap masih terbilang tak banyak pendengarnya di Indonesia (jika dibandingkan dengan berbagai gaya musik lainnya). Kaset-kaset rilisan resmi lokal mulai bermunculan, selain kaset-kaset impor yang didatangkan. Radio pun mulai memutarkan lagu-lagunya di segmentasi acara tertentu. Sementara di panggung, selain rutin bermain di Pid Pub, band-band pengusung thrash metal pun mulai sering bermain di Genggang Olah Raga (GOR), acara kampus, hingga beberapa pentas seni SMA. Sebuah lagu mungkin bisa sedikit memberi gambarannya. Ini dari Jimi Jazz, sebuah proyek rekaman Jimi Multhazam, berjudul “Gordanmosh!”. Simak penggalan liriknya:

Kami datang untuk Parau
Kami datang untuk Toilet
Kami datang Sucker Head
Kami datang jelas untuk Roxx

 

Parau adalah band yang sering membawakan musik crossover seperti D.R.I., Toilet adalah band dengan keseluruhan personil perempuan, Sucker Head dulu dikenal sebagai spesialisi membawakan Kreator (selain juga Sepultura), sementara ROXX harum namanya sebagai pengusung Metallica dan Anthrax.

Selain nama-nama yang disebut oleh Jimi Jazz itu, masih ada banyak lagi band thrash yang bermunculan, mulai dari mereka yang gondrong hingga band-band remaja sekolah yang sangat ingin gondrong. Namun hampir semuanya sepakat bahwa ROXX adalah yang paling terdepan, paling terdengar namanya. Nama-nama personilnya pun kerap disebut-sebut: Arry, Jaya, Trison…

Pada circa 1989-1990, petunjuk rekaman ROXX muncul ke permukaan melalui kaset kompilasi 10 Finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V rilisan Logis Records.  Festivalnya sendiri digelar pada 1989. Lagu “Rock Bergema” yang berada di akhir pita sisi B menjadi favorit bagi “kelompok anak muda lain” yang menyukai musik rock yang berbeda, meskipun ROXX di sana tidak terdengar memainkan sound thrash metal, tapi “keren” sudahlah terasa. ROXX memang berdiri sejak lama, pertengahan 1980an, dan tentu saja mengonsumsi banyak hard rock dan heavy metal lain sebelum benar-benar merubah paket image-nya menjadi thrasher. Di festival yang diadakan oleh promotor beken Log Zhelebour itu, ROXX bukan juara pertamanya, tapi sama sekali tak menggoyahkan kredibilitas mereka.

1
2
3
4
Penulis
Harlan Boer
Lahir 9 Mei 1977. Sekarang bekerja di sebuah digital advertising agency di Jakarta. Sempat jadi anak band, diantaranya keyboardist The Upstairs dan vokalis C’mon Lennon. Sempat jadi manager band Efek Rumah Kaca. Suka menulis, aneka formatnya . Masih suka dan sempat merilis rekaman karya musiknya yaitu Sakit Generik (2012) Jajan Rock (2013), Sentuhan Minimal (2013) dan Kopi Kaleng (2016)

Eksplor konten lain Pophariini

Ramalan 9 Musisi Indonesia yang Bersinar di 2025

Kami menerbitkan artikel ramalan musisi sejak awal 2022 sebagai bentuk harapan bahwa dengan menghasilkan karya yang bagus musisi tersebut pantas untuk mendapatkan apresiasi yang lebih di industri musik. Dari memilih 10 nama, semenjak 2023 …

Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …