Deretan Rilisan Lagu Khusus Pandemi Dari Para Musisi

May 13, 2020

Mari kita sama-sama menghela napas sejenak. 2020 memang tahun yang berat. Mungkin tidak akan pernah ada yang memprediksi (kecuali Bill Gates mungkin?) bahwa efek dari pandemi ini akan semenyakitkan dan semenyeramkan ini. Tapi sekarang, saatnya lupakan Gates dan berbagai macam teori konspirasi yang sliweran kesana kemari. Kali ini saatnya kita membahas yang ringan-ringan saja.

Andai masih ingat akan awal kemunculan pandemi ini di Indonesia, pandemi tersebut menyebabkan rilisnya beberapa peraturan baru dan imbauan dari pemerintah yang tujuannya selaras, yakni untuk menahan penyebaran dari COVID-19 ini. Dua di antara peraturan dan imbauan itu yakni adalah penangguhan perizinan untuk keramaian, serta anjuran untuk social-distancing dan melakukan self-quarantine.

Jika berbicara mengenai sektor industri musik, tentunya penangguhan perizinan untuk keramaian mengakibatkan banyaknya gelaran musik yang terpaksa ditunda atau bahkan batal. Entah itu di level makro ataupun mikro, semuanya hampir mempunyai nasib sama. 

Dengan terhentinya gelaran-gelaran musik, otomatis pemasukan kas dari para musisi juga ikut terhenti. Belum lagi, ditambah dengan anjuran untuk social-distancing, self-quarantine, dan yang belakangan muncul, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Tidak lama juga setelah bermunculannya tagar #DiRumahAja, banyak musisi yang akhirnya memutuskan untuk memeras otak lebih keras dan akhirnya memunculkan banyak sekali kreasi konten-konten dan aktivasi melalui akun media sosial mereka.

 

Dalam rentang waktu hampir 3 bulan pun, juga hadir beberapa gelaran musik yang digelar secara digital. Nama-nama seperti Pamungkas, Navicula, dan Bonita adalah nama-nama yang terbilang lebih dulu mengadakan gelaran musik digital saat pandemi ini menghantam Indonesia. Hingga kini, di tiap minggunya pun ada saja musisi maupun band yang menggelar gelaran musik digital tersebut, tentu juga dengan konsepnya masing-masing.

Walau berat, namun rupanya pandemi ini tidak menyurutkan semangat dari kawan-kawan musisi untuk tetap berkarya dan tentunya untuk tetap produktif.

Setelah sedikit kilas balik, kali ini bahasan akan bergeser kepada deretan musisi maupun band yang merilis lagu khusus dengan tema yang ‘nyerempet’ mengenai seputar pandemi ini. Mulai dari lagu pengiring cuci tangan yang baik, hingga ungkapan semangat kepada sesama manusia dan para pekerja medis, berikut adalah beberapa diantaranya:

 

The Panturas – “Buku Babi”

Setelah juga sempat membuka donasi yang akan disalurkan kepada para pekerja medis, pertengahan April lalu mereka merilis sebuah lagu yang sepertinya juga membingungkan apakah bisa masuk kedalam kategori sebuah lagu atau tidak. Berjudul “Bulu Babi”, lagu ini hanya berisi alunan instrumental tanpa vokal serta dengan durasi yang super pendek, yakni 20 detik saja! Lagu ini awalnya sudah sempat direkam beberapa tahun lalu dan sempat dipertimbangkan untuk masuk kedalam album “Mabuk Laut”, namun hal tersebut urung terjadi. Mereka juga mengungkapkan bahwa lagu tersebut tidak mengandung pesan apapun yang ingin mereka sampaikan.

Sebagai tambahan, lagu super singkat ini akhirnya juga mereka rilis dengan ‘woro-woro’ agenda untuk menjadi teman cuci tangan sesuai anjuran WHO, yakni 20 detik. Pas dengan durasi si “Bulu Babi”.

Simak video klip dari “Bulu Babi” yang juga sangat singkat di sini: 

 

Heruwa ‘Shaggydog’ – “Dendang Harapan”

Pentolan Shaggydog ini merilis sebuah lagu berjudul “Dendang Harapan” pada april lalu. Dirinya turut mengajak sang istri untuk berkolaborasi pada lagu ini. Sesuai dengan judulnya, “Dendang Harapan”, Heru bercerita bahwa lagu ini berisi serangkaian pengharapan, serta “Berharap terang segera menyeruak dari balik gelap”.

Simak “Dendang Harapan” dari Heru “Shaggydog” di tautan berikut: 

 

Atlesta – INNER FEELINGS COLLECTION PART 1 (Album)

Musisi asal Malang yang bernama asli Fifan Christa ini merilis sebuah album instrumental perdananya yang berjudul INNER FEELINGS COLLECTION PART 1 pada April lalu. Yang menjadi menarik adalah, album yang berisikan 13 nomor ini diproduksi secara mandiri di dalam kamar Fifan sendiri semasa self-quarantine akibat pandemi ini.

Dengarkan album tersebut di sini: 

 

Hindia – “Ramai Sepi Bersama”

Diproduseri oleh Rayhan Noor, lagu “Ramai Sepi Bersama” dari Hindia ini merupakan salah satu kerja sama antara dirinya dengan IM3 Ooredoo dalam rangka kampanye bulan Ramadhan yang mereka kerjakan semasa awal karantina.

Simak “Ramai Sepi Bersama” melalui tautan berikut: 

 

Dialog Dini Hari – “Kulminasi II” dan “Garis Depan”

Yang ini sangat menarik untuk disimak dan sayang untuk dilewatkan. Pada pertengahan April lalu, Dialog Dini Hari (selanjutnya ditulis dengan DDH) merilis sebuah lagu yang berjudul “Kulminasi II”. Mereka juga membuka pre-order t-shirt lagu tersebut dengan 50% keuntungan yang didapat akan disumbangkan kepada APD tenaga kesehatan inisiasi teman-teman mereka di Bali dan juga dengan dukungan Bale Bengong & Taman Baca Kesiman.

Dengarkan “Kulminasi II” di tautan berikut: 

 

Sementara, 8 Mei lalu mereka kembali merilis sebuah lagu. Berjudul “Garis Depan”, lagu ini ditujukan untuk teman-teman pekerja dan tenaga medis yang berjuang di garis depan. Video klip dari “Garis Depan” juga sudah bisa disaksikan melalui kanal YouTube Dialog Dini Hari.

 

____

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI

Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya.     CARAKA merupakan band …