Dua Dekade Video Musik Indonesia
Sehingga terjadilah hubungan simbiosis mutualisme. Dan keseruan ini tidak berhenti sampai di situ. Para sutradara yang menjadikan video musik band teman-teman dekatnya sebagai portofolio kemudian dilirik oleh label besar untuk mengerjakan video musik band papan atas. Seperti The Jadugar yang mengerjakan video musik Peterpan, Slank dan Cerahati yang kebagian mengerjakan dari /RIF, Slank, Cokelat hingga band pop melayu, Wali.
Band-band independen pun menarik perhatian para sutradara video musik papan atas saat itu. Mengesampingkan Naif yang bergabung dengan label Buletin, musik jadul Naif menarik perhatian sutradara Dimas Djayadiningrat yang saat itu banyak menggarap band papan atas. Sehinga video musik pertama Naif malah bukan digarap teman-teman kuliahnya di kampus IKJ. Contoh lain adalah video musik Koil, “Aku Lupa Aku Luka” pada tahun 2010 yang disutradarai oleh “raja video musik” di era saat itu, Rizal Mantovani. Lalu Rizal pun kembali mengerjakan video musik Koil berikutnya, “Semoga Kau Sembuh Part II”
Era Youtube Dan Rupa-Rupa Video Musiknya
Di penghujung era 2010-an, kemudahan akses internet membuat Youtube menjadi tujuan promosi baru yang lebih efektif ketimbang televisi. Youtube sekaligus memutus proses panjang pengajuan, masuk antrian, seleksi dan mendapatkan jam tayang ideal di televisi yang kadang harus bersaing dengan band papan atas. Hal-hal yang kerap terjadi di televisi nasional ini sama sekali tidak terjadi di medium Youtube. Kuncinya adalah promosi mandiri dengan gimmick semenarik mungkin dan karena gratis, tanpa dipungut biaya sama sekali lantas memancing pelakunya untuk lebih kreatif.
Youtube sekaligus memutus proses panjang pengajuan, masuk antrian, seleksi dan mendapatkan jam tayang ideal di televisi
Era Youtube ini mengubah teknik promosi dengan video musik selamanya. Video klip atau video musik menjadi aspek wajib kala merilis sebuah karya musik, baik itu album atau singel. Terutama juga karena kemajuan teknologi saat ini banyak cara untuk membuat video musik dengan lebih mudah dan murah. Makanya tak heran bila Youtube makin populer. Lalu karena kuota internet semakin murah, banyak orang yang mendengarkan musik melalui via Youtube. Plus, ketika rilisan fisik dianggap tidak terlalu vital lagi, orang kemudian mencari lirik lagu kesukaan mereka melalui Youtube. Baik untuk sekedar memahami liriknya ataupun untuk sekedar bernyanyi.
Perihal lirik dan untuk bernyanyi ini diakui oleh Bayu Adisapoetra, drummer Elephant Kind. Selain bujet membuat video lirik umumnnya lebih murah ketimbang video musik, pada akhirnya fungsi utama video lirik adalah membuat konten bagi sebuah band.
“Video musik juga membuat orang lebih mudah memahami dan menghafalkan lirik lagu sehingga ketika di panggung bisa bernyanyi bersama,” ujar Bayu.
Simak video musik sekaligus video lirik terbaru Elephant Kind di bawah ini yang digarap oleh Ibnu Dian.
Tentang fungsi video lirik juga diceritakan Riri Cholid. Menurut perempuan yang sempat menjadi manajer Tulus selama 2013 – 2019 ini video lirik jadi medium bagi manajemen untuk merilis lirik lagu yang benar. Tentu karena kekuatan Tulus ada di liriknya.
“Video musik adalah upaya untuk men-treat lagunya sebagai singel sehingga spesial,” ujar Riri.
Setelah video musik, video official audio dan video lirik, kini muncul video official visualizer.
Sebelumnya Tulus juga terbilang sangat rapih mengarsipkan seluruh albumnya di Youtube dalam bentuk video, sehingga video audio resmi tersedia di kanal resminya untuk mereka yang suka mendengarkan lagu via kanal Youtube.
Setelah video musik, video official audio dan video lirik, kini muncul video official visualizer. Dirilis oleh Niki, penyanyi muda perempuan R&B asal indonesia yang berkarir di Amerika di bawah manajemen Asia yang bermarkas di Amerika, 88rising. Sebagai pendukung album mini yang baru dirilis kemarin, Niki membuat 2 video visualizer yaitu video yang di-loop berulang-ulang sehingga memiliki sensasi seperti video klip dan tentu saja dengan biaya produksi yang lebih murah.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …