Dua Dekade Video Musik Indonesia
Klise Tapi Masih Berlaku: Kreatifitas Adalah Kunci
Bicara bujet lebih murah ini juga yang diamini Eddy Khemod, salah satu pendiri/sutradara Cerahati, rumah produksi yang berjasa membawa band-band era 2000-an menembus televisi nasional terutama MTV Indonesia. Menurutnya, ada upaya dari pelaku visual untuk memanfaatkan keterbatasan mereka untuk membuat sesuatu yang bagus.
“Saat ini dengan laptop/komputer pribadi dan kamera video terjangkau yang canggih melahirkan pelaku visual yang bagus-bagus juga. Ini juga yang menyebabkan terjadinya regenerasi yang menarik,” ungkapnya.
Ditambahkan Khemod, selama ada musik-musik bagus yang variatif dengan kemudahan teknologi, akan selalu ada video musik yang bagus pula.
Dan kemudahan ini justru menjadikan video musik lebih kompetitif dan menarik. Hal itu diungkapkan Widi Puradiredja, pendiri dan drummer Maliq & D’Essentials.
“Karena sekarang begitu banyak konten video musik dengan berbagai bentuk di Youtube dan media sosial. Tantangannya adalah bagaimana mengemas video musik semenarik mungkin,” ungkapnya.
Bagi Maliq & D’Essentials sebagai band yang terbilang rajin mengeluarkan video lirik, musik dan penampilan live, kuncinya adalah pemilihan sutradara yang tepat.
“Antara kebutuhan artistik yang sesuai selera band nya dengan bujet yang dipunya. Setelah itu baru melangkah lebih lanjut,” tambahnya.
Video Musik Indonesia Hari Ini
Pemilihan sutradara video musik ini juga dimudahkan saat ini dengan banyaknya pilihan yang tersedia. Anggun Priambodo, salah satu duo The Jadugar yang kini masih aktif membuat video musik sendiri juga melihat pilihan dan perkembangan sekarang itu jauh lebih dinamis. Karena 4 bulan belakangan ia mengajar kelas video musik yang dibuat Gudskul di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dibanding kelas lain kelas video musik ini memiliki sangat banyak peminat. Faktornya adalah sekarang eranya Youtube sehingga pendistribusian karya video musik lebih gampang.
“Bila dibandingkan dulu kita harus datang ke stasiun televisi untuk memberikan kopian videonya yang berupa kaset fisik lalu mengantri untuk diputar yang penentuannya kadang tidak terlalu transparan. Kecuali jika karya kita memang layak,” katanya.
“selama ada musik-musik bagus yang variatif akan selalu ada video musik yang bagus pula”
Hal itu menurutnya berbeda dengan sekarang yang penentu diputar atau tidaknya, presentasi dan distribusi karya video itu kita sendiri yang mengaturnya.
“Hanya bagaimana cara karya video itu dipresentasikan dengan sangat luas karena sistem televisi dulu hanya satu-satunya massa dapat menikmatinya. Saat ini massa punya banyak sekali pilihan dan cara. Yang tidak berubah adalah medium karya video itu sendiri, kreatifitasnya, ide besarnya, cara bermain-mainnya,” tambahnya.
Ini yang menyebabkan muncul berbagai bentuk cara untuk mempromosikan video jaman sekarang yang dilakukan oleh pembuat video musik muda jaman sekarang. Beberapa nama itu adalah Sinema Pinggiran, Joey Christian, Jordan Marzuki, Toma & Kako. Dengan menggaris bawahi Toma & Kako serta Sinema Pinggirian sebagai pelaku video musik yang saat ini terbilang sangat konsisten dan produktif.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …