.Feast dan Pertanyaannya Dalam “Di Padang Lumpuh”

May 1, 2020
Di Padang Lumpuh

Kabar baik untuk para Kelelawar di seluruh penjuru Indonesia! Setelah seperti biasanya menebar kode-kode dan beberapa cuitan tipis-tipis dari para personelnya, akhirnya .Feast melepas satu lagi rilisan terbarunya. Tepat pada pukul 00.00 WIB tadi malam (01/05), “Di Padang Lumpuh” resmi diperkenalkan kepada khalayak luas.

“Lagu ini adalah sedikit gambaran dari apa yang kami lihat dan dengar sejak perkenalan pertama kami dengan aktivisme sosial saat menjadi mahasiswa”, sambut .Feast dalam rilisan persnya.

Lebih lanjutnya, .Feast memberikan gambaran dari single terbarunya tersebut.

“Perbedaan pendapat adalah sesuatu yang sangat wajar, dan menurut kami seharusnya digunakan untuk mendapatkan common ground, terutama saat tujuannya sama-sama baik, bukan sebagai instrumen adu domba antar kelompok, apalagi dipelintir dan dibelokkan maknanya,” ungkapnya.

“Di Padang Lumpuh” membawa warna musik yang mengingatkan kembali kepada awal .Feast bermusik. Single ini juga diproduseri dan dibantu oleh nama-nama yang sudah tak asing lagi, sebut saja Enrico Octaviano, Rayhan Noor, dan Bayu Perkasa.

Sebelum single ini, .Feast terlebih dahulu merilis dua single di tahun 2019 lalu. Yang pertama adalah “Dalam Hitungan”, yang membahas hubungan manusia dengan teknologi dan “Tarian Penghancur Raya”.

Ini sekaligus sebagai petunjuk album terbaru mereka yang membahas hubungan antara manusia dengan alam, budaya, dan segala sesuatu yang dilahirkan oleh pertiwi jauh sebelum masyarakat menapaki bumi.

“Di Padang Lumpuh” yang dirilis lewat label mereka, Sun Eater, sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming musik mulai hari ini.

_____

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Di bulan tersebut, .Feast melepas “Dalam Hitungan” yang juga menjadi awal dari rangkaian single-single menuju Membangun dan Menghancurkan. Setelahnya, rangkaian berlanjut dengan hadirnya “Tarian Penghancur Raya”, “Luar Jaringan”, dan “Di Padang Lumpuh”. […]

Eksplor konten lain Pophariini

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan

Di Balik Panggung We The Fest 2024

We The Fest 2024 sukses berlangsung selama 3 hari tanggal 19-21 Juli lalu di GBK – Sports Complex, Jakarta Pusat. Festival yang digarap Ismaya Live ini merayakan 10 tahun penyelenggaraan dengan banyak menampilkan aksi …