Satu Lagi Kejutan Dari .Feast
“Awalnya, kita ingin bikin sesuatu yang lain saja, untuk mengisi pandemi, kita ingin cari manuver lain karena kita sudah terlalu lama membawa Membangun dan Menghancurkan. Secara teknis, agak ribet produksinya mengingat kondisi sekarang. Jadi, kita pikir apa lagi yang bisa kita keluarin lagi.”
Itulah yang disampaikan oleh Dicky Renanda pada virtual press conference kemarin (10/09) mengenai hadirnya mini album Uang Muka, kejutan dari .Feast.
Terbilang kejutan, karena sejatinya .Feast tengah mempersiapkan album penuh terbarunya, Membangun dan Menghancurkan yang ‘woro-woro’nya sudah bersliweran sejak bulan Juni 2019 lalu.
Di bulan tersebut, .Feast melepas “Dalam Hitungan” yang juga menjadi awal dari rangkaian single-single menuju Membangun dan Menghancurkan. Setelahnya, rangkaian berlanjut dengan hadirnya “Tarian Penghancur Raya”, “Luar Jaringan”, dan “Di Padang Lumpuh”.
Namun, alih-alih kembali munculnya single untuk album penuh tersebut, pendengarnya dikagetkan dengan ‘tiba-tiba’ munculnya “Komodifikasi”, yang hingga akhirnya disusul dengan mini album Uang Muka.
“Kami merasa Membangun dan Menghancurkan butuh pengalaman dan kedalaman bermusik yang lebih dibanding apa yang kami punya pada saat itu”, tutur Baskara dalam rilisan persnya.
Tema besar dari Uang Muka ini adalah mengenai uang dan bagaimana tiap orang meyikapi hal tersebut dalam konteks dan situasi yang berbeda-beda, apalagi di masa pandemi yang membuat masalah keuangan terasa makin pelik.
7 nomor disuguhkan oleh .Feast di Uang Muka ini. Menjadi terdengar lebih personal, karena kelima personel menjadi produser lagu yang diciptakan masing-masing berdasarkan tema lirik yang ingin mereka angkat, juga masih dengan bantuan dari Wisnu Ikhsantama. Juga terdapat kejutan kecil di nomor pertama di Uang Muka, karena turut melibatkan Jason Ranti untuk mengisi speech di intro.
Jika kalian mengikuti kiprah diskografi .Feast, tentu sudah tidak asing lagi dengan hadirnya intro speech di tiap album yang mereka lepas. Hal ini nantinya juga akan menjadi tradisi di album-album .Feast mendatang, yang mana akan selalu ada intro speech di depannya.
Kejutan tidak berhenti disitu, karena sang drummer Ryo ‘Bodat’ juga mengisi bagian vokal di nomor “Apa Boleh Buat”, berisikan penggalan lirik yang dirinya tulis sendiri dengan menghindari penggunaan huruf R karena cadel yang dimilikinya.
Uang Muka dari .Feast sudah bisa kalian dengarkan di berbagai layanan streaming musik yang tersedia.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Lagu Indonesia Pilihan The Cottons
Meski tidak seheboh musisi lainnya, namun tahun ini bisa dibilang juga merupakan tahunnya The Cottons. Bukan sekadar omong kosong, namun jika menengok kembali penampilan mereka di festival atau berbagai acara lain, sudah pasti panggung …
Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo
Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …