In Memoriam: Musisi yang Meninggalkan Kita di 2019

Tahun 2019 menyisakan banyak duka di dunia musik tanah air. Tidak sedikit diantara musisi yang pergi meninggalkan kita di tahun ini.
Tak ada yang suka ditinggal pergi secara tiba-tiba, bahkan untuk musisi yang meninggal muda di saat bandnya tengah aktif meniti kariernya. Karena mereka lah musik Indonesia tetap berwarna. Kiprah mereka, apapun musik dan perjalanan yang mereka lakoni sudah memberikan sumbangsih bagi musik tanah air.
Berikut ini adalah sekelumit cerita dari 5 musisi yang meninggal dunia di tahun 2019.
Azar Fareeza (Lizzie)

Azar Fareeza / dok. Lizzie
Stroke memang menjadi malaikat pencabut nyawa yang tak kenal kompromi. Siapapun bisa menjadi target berikut yang dikunjunginya. Di tahun 2019 ini, duka menyelimuti tubuh band heavy rock asal Bandung, Lizzie tatkala sang drummer, Azar meninggal dunia pada 3 Agustus lalu akibat stroke. Tak ada yang bisa menerima kenyataan pahit ini, termasuk buat band asal Bandung yang berdiri sejak 2013. Masih terlalu sedikit lika-liku cerita dengan sang almarhum sebelum akhirnya ia pergi begitu saja.
Iskandar The Rollies

Iskandar The Rollies / dok. instagram.com/oetjetekol.
Sosok Teungku Zulian Iskandar menjadi penting karena dia menjadi salah satu dari nyawa The Rollies. Tak ada yang bisa menggantikan gaya permainan saksofon beliau, baik di atas panggung dan di jejak-jejak rekaman band soul funk legendaris asal Bandung ini dari jaman ke jaman. Lebih dari sekadar musisi senior, almarhum adalah legenda yang tak boleh dilupakan jaman.
Agung Hercules

Agung Hercules / instagram.com/agunghercules88
Sebelum Agung Hercules, tak pernah ada sosok musisi yang menggabungkan antara kekuatan binaraga dengan musik dangdut modern. Inilah yang lantas menjadikan sosok Agung Hercules menjadi fenomena. Ia menciptakan fusion yang tak pernah terpikirkan oleh musisi dangdut, juga para binaragawan yang ingin bantir setir mencicipi dunia musik. Kalau pun ada, mungkin tak ada yang sekeren dan semacho Agung Hercules. Dunia musik dan hiburan benar-benar terpukul dengan kepergian beliau.
Mus Mulyadi

Mus-Mulyadi. Foto: CNN-Indonesia / Resty Armenia
Buat dunia musik, khususnya keroncong, nama Mus Mulyadi sudah ditulis dengan tinta emas. Menurut kami, Mus Mulyadi lebih dari itu. Kakak dari musisi jazz, Mus Mudjiono ini menjadi sosok yang tak boleh dilupakan di peta musik populer tanah air, baik pop dan rock. Ialah pendiri Ariesta Bhirawa, salah satu band psikedelik pop yang dipandang oleh kolektor dan fans di luar negri terhadap musik-musik aneh dari Asia. Mus juga mendirikan The Exotic selama pengembaraannya di Singapura, band pop rock underrated yang vinylnya menjadi buruan kolektor. Puncaknya ketika ia bermain di Favourite’s Group bersama A. Riyanto, grup yang menghantarkannya ke puncak karier bermusik di tanah air.
Djaduk Ferianto

Almarhum saat rekaman kolaborasi Kuaetnika dan Tashoora di lagu “Tatap”, Agustus 2019 / dok. tashoora (instagram)
Tak ada musisi yang seintens itu dalam menekuni karya musik juga hal-hal lain yang berkaitan dengan musik. Itu mengapa Djaduk menurut kami sudah menjadi ikon kota Jogja ketika membicarakan soal skena musik di kota ini. Karya-karyanya yang ditorehkannya di Kua Etnika juga di Orkes Sinten Remen menjadi notable ketika membicarakan pendekatan musik etnik dan modern. Di luar itu, keterlibatan untuk skena musik jazz atas Ngayogjazz dan Jazz Bromo yang dilakoninya membuat dunia musik tanah air, terkhusus Jazz dan Jogja merasa kehilangan yang amat sangat.
____

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …
The Panturas Siap Mengisi Panggung Fuji Rock Festival 2025
Setelah tahun lalu Ali yang berkesempatan tampil di Fuji Rock Festival, Jepang, tahun ini The Panturas yang bakal mengisi panggung di sana. Kabar ini dibagikan lewat unggahan Instagram @fujirock_jp (21/02). View this …
[…] musisi pun turut menyampaikan rasa belasungkawanya atas kepergian […]