Irama Kotak Suara Pop Hari Ini #01

Jul 18, 2019

Ini adalah rubrik perdana khusus bagi singel-singel pendatang baru yang belum memiliki album/mini album (EP). Rubrik ini hadir karena banyaknya e-mail berisi perkenalan singel dari musisi pendatang baru yang masuk ke dalam kotak suara redaksi Pop Hari Ini. Dan kami merasa sayang untuk melewatkan derasnya rilisan-rilisan perdana singel yang menjanjikan di era informasi yang serba cepat ini.

Maka itu untuk kalian di seluruh penjuru Indonesia, terutama untuk yang berada di luar pulau Jawa, kami mendengar kalian! Ayo kirimkan lebih banyak siaran pers singel-singel ke kami. Dan tentunya, playlist lagu-lagu ini akan hadir dalam bentuk playlist yang juga bisa didengar di akun Spotify resmi Pop Hari Ini. Silahkan disimak, Irama Kotak Suara PHI Edisi Pertama untuk bulan Juli 2019.

 

1. Fadhilonn – September Kiss (Swing Jazz)

Fadlihonn/ foto: dok. Fadlihonn

Indie crooners dari Indonesia. Ah, ini nikmat sekali. Vokal syahdu Fadhilonn dengan musik swing jazz lengkap dengan orkestranya ini rasanya seperti di musim salju melihat butirnya berjatuhan di film-film romantis bernuansa natal atau pergantian tahun baru. Fadhilonn sendiri adalah penyanyi/pemain trumpet/penulis lagu asal Bekasi yang telah merilis 5 singel sejak 2018. Gaya bernyanyinya dipengaruhi oleh penyanyi Indonesia/Melayu lama seperti Sam Saimun, Adi Karso, Bing Slamet ataupun penyanyi crooner barat seperti Frank Sinatra dan Louis Amstrong. Buat para pecinta jazz standard, singel terbaru Fadhilonn ini wajib.

 

2. Saturn Return – 27 (rock)

Saturn Return / Foto: dok. Saturn Return

Datang dari Semarang, Saturn Return adalah band dengan aroma psikedelik dan kosmik yang kental. Sound gitar nya yang spacey sedari awal langsung menjerat telinga saya untuk memperhatikan musiknya lebih lanjut. Dan lirik berbahasa Indonesianya pun cukup menarik. Bicara soal kesehatan mental dan kecemasan serta hiperealitas dan realitas di era postmodernisme serta krisis di usia 27 tahun.

 

3. Cosmicburp – Fame (Rap/Dance)

Cosmicburp / foto: dok. Cosmicburp

Bertenaga dan energetik! Cosmicburp memadukan rap dengan ketukan musik dancehall yang mematikan sekaligus joget-able. Datang dari Semarang, Cosmicburp adalah Lutfi Adianto. Seorang produser, beatcrafter, multi-instrumentalist, rapper, singer/songwriter yang juga co-founder kolektif musik asal Semarang yang paling produktif saat ini, HILLS Collective. Karya kolaborasi Cosmicburp sendiri dengan beberapa musisi lain sudah wara-wiri di layanan digital streaming. Dan menurut rilis pers yang kami terima, proyek solonya ini akan dirilis tahun ini.

4. Kazzmir – Infatuated (Rock)

Kazzmir / Foto: dok. Kazzmir

Dari Jogja datang musik menghentak yang dihasilkan dari gebukan drum atraktif, sound gitar cranked-up yang gurih dan liukan vokal resah yang meliuk sedikit mengingatkan pada Kurt CobainSemua itu dihasilkan oleh kuintet yang masing-masing personilnya telah lama wara-wiri di skena musik independen Jogja sebagai session player band-band seperti Alterego, Bariskata, The Finest Tree dan Grrrl Gang. Tidak heran bila Kazzmir bisa terdengar fresh dan begitu gurih. Rasanya tidak sabar untuk mendengar singel lainnya.

 

5. Alex Ramp – Loveless (R&B/Pop)

Alex Ramp / Foto: dok. Alex Ramp

Yang satu ini sangat manis dan sangat cocok untuk diputar di gerai-gerai fesyen terkini di mal-mal. Sedikit banyak mengingatkan pada Justin Bieber di album terakhirnya, materi Alex ini mengikuti tren pop/R&B global saat ini dengan bumbu EDM yang pas. Alex sendiri adalah penyanyi muda kelahiran 2000 dengan ambisi ingin menjadi penyanyi internasional sejak dini. Dengan bantuan singer/songwriter Gilber Pohan dan LAF Music Production di era internet seperti sekarang, dan dengan kualitas musik dan vokal seperti ini, tidak ada yang tidak mungkin.

 

6. Yugo Djarot – Busana (Retro Pop)

Jugo Djarot / Foto: dok. Jugo Djarot

Pop retro yang nikmat. Vokal mendayu-dayu ala penyanyi Indonesia lama, dengan sound bass vintage, petikan gitar ala musik Hawaii dengan tremolo secukupnya dan pukulan perkusi di belakangnnya dan lirik yang pas membuat singel “Busana” ini mudah menempel di telinga. Dengan singel kedua berbahasa Indonesia yang berjudul “Busana” yang  mengingatkan pada musik pop Indonesia lama dengan pengaruh di era 60/70an, vokalis/gitaris band psikadelik rock Circarama ini membuktikan selain piawai menebar psikadelia dengan bandnya, ia juga bisa bernyanyi merdu dan syahdu dan bermain gitar melodius dan sangat ngepop. Lezat!

7. Takotsubo – Tada No Tako (Lo-Fi/Ambient)

Takotsubo / Foto: dok. Takotsubo

Sebuah pengkultusan terhadap budaya pop Jepang dari Ibukota. Dengan penggunaan nama berbahasa Jepang “Tada No Tako” berarti; hanya gurita, dan nama Takotsubo sendiri berarti; ngengat. Lalu diperkuat dengan huruf kanji Jepang di sampul artwork-nya dan selipan dialog bahasa Jepang di dalam musiknya. Semua itu bisa menjadi menarik jika materinya bagus. Dan menariknya materi Kahfi Mustari alias Takotsubo ini menjanjikan. Meramu lo-fi, psikedelik, jazz, dan ambient soundscape dengan sedikit hypnagogic. Bila kamu menggemari Kurosuke, besar kemungkinannya kamu akan suka. Dan oh sound gitar basah mengawang-ngawangnya itu, loh!

 

8. vito. – Jumpstart!

Vito / Foto: dok. Vito

Yes! Saya adalah salah satu orang yang paling berbahagia ketika semakin banyak bermunculan penyanyi soul/R&B bernuansa 70an dari skena independen lokal. Yang satu ini asik sekali. Dengan nunansa summer, begitu groovy dan karakter vokalnya juga menarik. Materinya ditulis saat Vito masih studi di Melbourn, Australia. Tidak heran bila musiknya terdengar urban. Selain itu juga terdengar pengaruh dari Maliq & D’Essentials dan musisi R&B indie Steve Lacy dan Rex Orange Country. Aksi vito. ini dibantu produser Nabil Swara dari Pasar Malam Records yang telah aktif sejak tahun 2017. Label rekaman ini awalnya fokus pada produksi film new wave Indonesia. Untuk penggemar Oslo Ibrahim, atau Phum Viphurit (Thailand) besar kemungkinannya kamu akan menyukai vito. yang cukup menjanjikan ini.

Buat pembaca yang doyan dengerin Spotify, nih langsung aja dengerin Irama Kotak Suara ini di Spotify-nya PHI ya.

____

Penulis
Anto Arief
Suka membaca tentang musik dan subkultur anak muda. Pernah bermain gitar untuk Tulus nyaris sewindu, pernah juga bernyanyi/bermain gitar untuk 70sOC.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …