Mei ’98 Dalam Kenangan Musik Indonesia

May 25, 2019

Bagus Dhanar Dana (Netral/NTRL)

Lain Armand, lain Bagus. Vokalis dan bassist NTRL (Dulu Netral-red) masih ingat betul di mana ia berada saat peristiwa Mei ’98 meletus.

“Gue nonton orang pada ngejarah di mall Jendral Urip yang deket lapangan dan pasar loak batu akik. Di TKP gue nonton orang ngejarah bawa TV, kulkas, mesin cuci, sembako. Ada yang pakai trolley ada yang digotong rame-rame,” ungkap Bagus.

Tahun 98, Netral tengah sibuk mempromosikan album terbarunya, Album Minggu Ini yang sudah dirilis di akhir 97 lalu. Album Minggu Ini adalah album ketiga Netral sekaligus album terakhir drummer Bimo sebelum setahun kemudian ia hengkang dari band ini.

Selama krisis moneter 98, Bagus mengaku Netral tak memiliki banyak jadwal panggung, tidak seperti sekarang.

“Lupa tapi berapa kali tapi sedikit lah. Ada pensi kampus sama festival rokok,” katanya.

Selain manggung, tahun ’98 juga dihabiskan netral dengan melakukan promo radio. Perlu diketahui bahwa radio, televisi dan majalah menjadi corong bagi band untuk mempromosikan karyanya.

 

Gabriel Bimo Sulaksono (Netral/Ahmad Band)

Di era ’98, Bimo adalah musisi yang cukup sibuk. Album Minggu Ini, album netral ketiga belum lama dirilis, sementara tahun ’98 ia juga sibuk merekam musik untuk Ahmad Band, proyeknya bersama musisi Ahmad Dhani, Pay, Bongky dan Andra Ramadhan.

Saat pecah kerusuhan, Bimo menghabiskan waktunya berkeliling di kawasan Kebayoran sambil menaiki vespanya setelah menghabiskan waktu di markas Dewa 19 di daerah Pondok Pinang.

“Gue baru beli corsa (vespa) dua tak warna merah. Saat itu gue diajakin Dhani ke Mustopo liat kerusuhan..tapi gue ogah..akhirnya dia ke sono rame-rame … tapi gue misah,” kenangnya.

Bimo, drummer pertama netral / foto: Robby Suharlim.

Dibandingkan netral, Bimo lebih banyak menghabiskan waktu dari panggung ke panggung bersama Ahmad Band.

“Lagi banyak off air tuh padahal, Dewa & Ahmad band barengan, dipaketin. Dulu netral masih agak sepi job pas mulai kerusuhan. Kalau Ahmad Band selalu menjadi pembuka Dewa 19, jadi jadwalnya lebih banyak” ungkapnya.

1
2
3
4
5
6
Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Di Balik Panggung Kabar Bahagia 30 Tahun Perjalanan rumahsakit

Perjalanan 30 tahun bukan waktu yang sebentar untuk berkumpul dan mendedikasikan jiwa raga dalam entitas band. Keberhasilan yang sudah diraih rumahsakit selama mereka berkarier terwujud dalam sebuah perayaan. Bekerja sama dengan GOLDLive Indonesia, Musicverse …

Wawancara Eksklusif Atiek CB: Lady Rocker Indonesia yang Gak Betah Tinggal di Amerika

Salah satu legenda hidup rock Indonesia, Atiek CB menggelar sebuah pertunjukan intim bertajuk A Night To Remember for Atiek CB hari Rabu, 11 Desember 2024 di Bloc Bar, M Bloc Space, Jakarta Selatan.   …