“Irama Laot Teduh”, Awal Trilogi Sal Priadi
Semenjak kemunculan “Melebur Semesta” di Soundcloud lima tahun lalu (mencocokan data dengan tanggal unggahan lagu tersebut), siapa menduga bahwa perjalanan diskografi seorang Sal Priadi akan berjalan sejauh ini?
Dimulai dari “Kultusan” pada tahun 2017, sebuah single cinta dengan balutan ‘gelap’ yang menjadi nafas segar bagi industri musik saat itu. Tarik ke 2020, akhirnya Sal resmi merilis album perdana Berhati pada Februari lalu. Hadir dengan sebelas nomor, di dalamnya terdapat beberapa single yang terlebih dulu rilis, seperti “Ikat Aku Di Tulang Belikatmu”, “Amin Paling Serius”, “Melebur Semesta” dan “Kultusan.”
“Berhati adalah sebuah album musik bertema romansa; adalah hasil perburuanku sepanjang tahun dari nyawa kisah pengalaman sekitar yang aku tarik dari akar penceritanya lalu aku rakit kembali dalam remang kamarku”, tutur Sal lewat siaran persnya.
“Amin Paling Serius” yang dibawakan Sal bersama Nadin Amizah, ‘milestone’ terbarunya, membawa penyanyi asal Malang ini masuk ke nominasi Karya Produksi Kolaborasi Terbaik dan Artis Solo Pria Alternatif Terbaik di AMI Awards pada tahun 2019.
Berselang 5 bulan dari lahirnya Berhati, akhirnya kita disuguhkan kembali satu lagi karya terbaru dari Sal. Kamis (09/07) kemarin, ia resmi melepas “Irama Laot Teduh”. Ini awal dari sebuah trilogi baru Sal, dimana di tahun ini, ia berencana menjalankan proyek bertajuk Kumpulan Lagu Cinta Vol.1. Di volume perdananya, akan ada dua single lagi menyusul.
Tidak berhenti disitu, Kumpulan Lagu Cinta Vol.2 juga akan hadir di tahun 2021 mendatang. Entah akan seperti apa kelanjutannya, namun tentunya menarik untuk ditunggu.
Di “Irama Laot Teduh”, Sal tak sendiri dalam penggarapannya. Ia dibantu Ari Renaldi di sudut mixing dan mastering, sementara dalam hal visual, Leandro Quientero dan Saleh Husein (The Adams, WSATCC) menggarap foto dan artworknya.
“Irama Laot Teduh” hadir membawa cerita Sal ketika mengunjungi rumah sahabatnya. Saat itu, ia merasa kagum dengan suasana di keluarga tersebut. Kunjungan tersebut membekas di dirinya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menulis sebuah lagu yang judulnya sama dengan nama dari anak pasangan tersebut, Irama Lautan Teduh.
Lagu ini juga menjadi sebuah kejutan, karena terdapat ‘suara kedua’ dalam single ini yang diisi istri Sal, Sarah Deshita. Jika kalian yang membaca ini masih terjebak dalam nuansa ‘gelap’ dari karya-karya terdahulu Sal, maka kalian akan mendapatkan kejutan kedua ketika mendengarkan “Irama Laot Teduh” ini.
“Irama Laot Teduh” dari Sal Priadi sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming musik yang tersedia.
_____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Kolaborasi yang Wajib Disimak di Jazz Goes to Campus 2024
Jazz Goes to Campus akan digelar hari Minggu (17/11) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tahun 2024 merupakan pergelaran ke-47 festival tahunan ini. View this post on Instagram A post …
Antara Musik, Visual, dan Sekitarnya (oleh: Sari, Rio, John, Mela, Ricky, Saleh WSATCC)
White Shoes & The Couples Company (WSATCC) dibentuk pada 2002 di kampus Institut Kesenian Jakarta di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Sari, Rio, Saleh menempuh studi di jurusan Seni Rupa dan Desain, sedangkan Ricky, Mela, …