Suvenir, Persembahan Sundancer Untuk Seorang Kawan

Apr 14, 2021

Masih ingat dengan EP perdana Sundancer, Musim Bercinta yang rilis di penghujung tahun 2018 lalu? Andai masih ingat, maka yang satu ini bisa dibilang adalah lanjutan perjalanan bermusik dari unit garage rock asal Lombok ini.

Di bulan April ini, Sundancer resmi melepas Suvenir, EP terbaru mereka. Hadir di bawah label rekaman asal Jakarta, La Munai Records, Suvenir mereka persembahkan untuk mendiang Bagus ‘Jalang’ Wiratomo, vokalis band punk rock asal Yogyakarta, Mortal Combat, dan juga salah satu pendiri netlabel terbesar Indonesia, Yes No Wave Music.

Tujuh nomor yang hadir di Suvenir ini, semuanya diciptakan oleh mendiang Bagus kala dirinya bertandang ke Lombok. Kerangka musik yang sudah diciptakan oleh mendiang Bagus kemudian digarap kembali oleh duo OmRobo dan Decky Jaguar sebagai persembahan terakhir untuk mendiang.

“Bagus sempat beberapa kali piknik ke Lombok dan punya rencana untuk membuat musik bersama kami, jauh sebelum Sundancer terbentuk. Yang diwariskan adalah kerangka lagu yang dia tulis. Dari situ, kami mencoba mengolahnya dengan warna musik yang berbeda. Hanya benang merahnya saja yang sama, musik tahun 60-an,” tutur sang gitaris, OmRobo melalui rilisan persnya.

Salah satu nomor dalam EP Suvenir, “Gadis Bermata Biru” juga sudah hadir dengan format video musiknya yang bisa disimak melalui kanal YouTube dari Sundancer. Video musik ini, disutradarai langsung oleh sang vokalis, Decky Jaguar.

Kilas balik mengenai Sundancer, hampir setahun lalu mereka melepas “Firasat”, sebuah nomor sendu khas Sundancer. Tarik setahun lagi, nomor “Pusaka Abadi” juga mereka lepas secara eceran, hingga akhirnya kedua nomor ini tergabung menjadi sebuah kesatuan dalam EP Suvenir.

Suvenir, EP terbaru dari Sundancer sudah bisa disimak melalui berbagai layanan streaming musik yang tersedia.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan

Di Balik Panggung We The Fest 2024

We The Fest 2024 sukses berlangsung selama 3 hari tanggal 19-21 Juli lalu di GBK – Sports Complex, Jakarta Pusat. Festival yang digarap Ismaya Live ini merayakan 10 tahun penyelenggaraan dengan banyak menampilkan aksi …