5 Drummer Indonesia ‘Berbahaya’ Hari Ini
Musisi-musisi Indonesia tumbuh seiring dengan menjamurnya band-band tiap tahunnya. Dengan jeli, kami selalu mencatatnya di setiap news kami. Selain itu, kami juga membuat banyak daftar.
Kami sudah menulis daftar soal vokalis, gitaris. Bahkan sebelumnya kami juga sudah menulis daftar ciamik soal bassist perempuan. Apa masih ada yang kurang? ah, ya kami ternyata belum menyinggung soal drummer.
Bicara soal drummer favorit tentu daftar ini bakal nggak ada habisnya. Semua punya versi kerennya masing-masing. Nama-nama klasik macam Alm. Murry, Jelly Tobing, Gilang Ramadhan, Aksan Sjuman, Ronald Fristianto, Richard Muttler sampai Bimo Netral tak luput dari daftar yang panjang ini.
Namun untuk drummer hari ini, Kami punya daftar drummer ‘berbahaya’ hari ini yang mungkin kalian tahu dan ada di daftar kalian. Bagi yang tidak, silakan buat daftar sendiri, mungkin kita bisa saling berbagi. Mari intip satu per satu.
Tika Pramesti
Tidak sedikit drummer perempuan di jagad musik tanah air. Dan hari ini yang menarik perhatian kami adalah Tika Pramesti. Drummer yang memperkuat unit 60’s rock ‘n roll Indische Party dan Flower Girls ini punya keluwesan gerakan dan gebukan yang luar biasa indahnya. Tidak terlalu menggebu, namun juga tidak lembek, seolah Tika menyanyi dengan lagunya.
Akbar Bagus Sudibyo
Tak banyak drummer yang begitu dalam menghayati jiwa dari sebuah lagu ketika di atas panggung kecuali Akbar. Kepiawaiannya bermain drum dengan dinamika bak memainkan emosi pendengarnya. Kehadiran Akbar adalah bukti bahwa drum bukan sekadar pengiring, melainkan unsur tak terpisahkan dari band.
Bemby Gusti
Tak ada drummer yang gebukannya begitu atraktif berada di sebuah unit pop yang begitu manis. Gaya drum Bemby Gusti yang selalu mengejutkan dan atraktif ini memang ditakdirkan bersama Sore. Tanpa Bemby, Sore mungkin tak terasa sama.
John Navid
Musik pop dengan sensibilitas jazz yang terdengar di musik White Shoes And The Couples Company sebenarnya bukan lahir dari vokal Nona Sari, lick-lick jahil gitar Epiphone Saleh atau betotan bass custom Ricky, melainkan dari gebukan-gebukan empuk yang diciptakan seorang John Navid. Gaya bermain John di atas drum yang diset kering inilah yang menjadi inti musik White Shoes sekaligus jadi modal performa ciamik mereka di atas panggung.
Bayu Adisapoetra
Ambil sebuah beat EDM yang enak dan Bayu sudah pasti bisa menirukannya menjadi sebuah beat yang organik. Kami melihat sebuah gebukan yang persisten dan akurat yang menjadikan sebuah ledakan performa yang prima di setiap panggung Elephant Kind dimanapun mereka berada.
______
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …