Selamat Hari Buku Nasional! Ini Buku Musik Lokal Terbaru Di 2020
Terlepas dari rendahnya minat baca kita serta betapa sulitnya berbagai media musik lokal untuk bertahan hidup dalam medium terkininya, kabar baiknya adalah buku musik terbitan lokal yang dicetak seolah tidak pernah berhenti terbit. Baik itu mengambil tema subkultur musik spesifik, hingga yang populer, diterbitkan oleh penerbit besar ataupun penerbit indenden arus samping.
Minat baca mungkin rendah, tapi pertumbuhan industri buku terutama musik di kancah lokal adalah hal menggembirakan. Buktinya dalam kurtal kedua ini 2020 ini saja ada 8 judul buku baru yang terbit. Dua diantaranya masih dalam proses pre-order. Tentu hal ini adalah iklim yang baik, karena buku adalah bentuk pendokumentasian dan pengarsipan yang penting.
Silahkan dipilih, buku ini dijamin bisa menemani kita di kala pandemi ini.
Musik Jakarta – Felix Dass, John Navid (2020, Binatang Press)
Dicetak dengan mesin risograf yang hasilnya artsy, membuat buku jurnal 76 halaman ini menarik untuk dikoleksi. Menghadirkan wawancara mereka-mereka yang berjuang di Jakarta menghidupi dan hidup dari musik. Dari dj, manajer, musisi, kolektor musik, pemilik toko musik hingga rapper perempuan. Ditulis oleh Felix Dass, dan difoto oleh John Naivid, jurnal ini rencananya akan dijadwalkan terbit berkala. Diterbitkan oleh Binatang Press yang selalu membuat buku-buku dengan tampilan desain yang memang artsy. Silahkan hubungi penerbit Binatang Press untuk mendapatkan kopinya melalui laman ini
Dua Dekade Musik Indonesia 1998-2018 – Kelik M. Nugroho (2020, Gramedia)
Buku terbitan Gramedia ini menghadirkan rangkuman informasi tentang musik Indonesia dalam satu dekade terhitung dari tahun 1998-2018. Terbagi ke dalam beberapa bab: peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam musik di Indonesia sepanjang rentang tahun tersebut, daftar 10 besar band Indonesia rentang waktu 45-97, rentang 1998-2018, daftar 100 band dan daftar 100 penyanyi Indonesia rentang waktu yang sama tersebut. Hadir dengan ukuran besar 21 cm x 29,7 cm (A4) setebal 350 halaman dengan kertas yang baik dan diselipkan beberapa foto berwarna, membuat buku ini menjadi layak dikoleksi. Dibandrol 200 ribu, buku ini bisa didapatkan langsung di toko Gramedia, atau via pemesanan langsung via situs resmi Gramedia.co.id
Wonderland Memoar Dari Selatan Yogyakarta – Aris Setyawan (2020, Elevation Books)
Diterbitkan oleh Elevation Books yang juga memilik label rekaman bernama sama, Elevation Records. Buku setebal 106 halaman ini merupakan memoar proses kreatif pembuatan album milik band asal Jogja, Auretté and The Polska Seeking Carnival (AATPSC). Ditulis sendiri oleh drummer/penulis liriknya yang merupakan penulis musik yang telah meneribitkan kumpulan tulisan Pias (2017). Buku ini dibandrol seharga 45.000 dan bisa dipesan melalui situs Elevation Group
(Pre-Order) Kata Dochi: Sebuah Memori – Dochi Sadega (2020, Bukune)
Buku terbitan Bukune ini ditulis sendiri oleh bassist Pee Wee Gaskins, Dochi Sadega. Berisi hal random yang bersifat seperti fragmen. Dikutip dari laman Instagram Dochi:
“Buku ini isinya macem-macem, dari pikiran random yang pernah gue tulis di blog sampe cerita gue masa kecil termasuk jaman sekolah, cerita tongkrongan, beberapa tips, trivia. Jadi apakah buku ini biografi? Bisa dibilang bukan, bisa dibilang iya, karena isinya fragmen,” ungkapnya.
Buku yang masih dalam tahap pre-order ini sudah bisa dipesan. Meskipun belum pasti kapan diriisnya sehubungan dengan pandemi ini namun pastikan tidak tertinggal dengan pemesannya via akun IG Dochi di sini, atau via laman Bukune langsung di sini
(PO) This Album Could Be Your life: 50 Album Musik Terbaik Indonesia 1955-2015, (2020, Elevation Records)
Ini juga buku berikutnya yang belum dirilis, namun segera bisa dipesan pre-order di awal Juni. Ditulis oleh kumpulan penulis musik yang mumpuni, mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk merumuskan berbagai album Indonesia untuk dikerucutkan menjadi 50 album dalam kurun waktu 1955-2015. Silahkan menuju situs resmi Elevation Books di sini, atau kunjungi mereka di akun media sosial mereka.
https://www.instagram.com/p/CAP3v-mnI1D/?utm_source=ig_web_copy_link
The Jadugar: 15 Tahun Mengobrakabrik Video Musik Indonesia – Tim Jadugar, (2020, Gramedia)
Diterbitkan oleh Gramedia, buku ini menangkap perjalanan duo pembuat video musik Henry Foundation dan Anggun Priambodo dari The Jadugar lengkap dengan arsip lama berupa foto dan lainnya serta ada wawancara beberapa tokoh yang menarik untuk disimak. Untuk cerita lengkap tentang buku ini bisa baca rekemondasi kami di sini. Bisa dibeli via laman resmi Gramedia di Gramedia.com.
Madness Belong to All: Catatan Ganjil Musik Abad 20 – Aliyuna Pratisti (2020, EA Books)
Buku terbitan EA Books ini sedikit berbeda karena yang menjadi bahasan bukan musik populer Indonesia melainkan barat, tepatnya Amerika. Sang penulis, Aliyuna Pratisti membicarakan berbagai genre musik dari glam rock, blues, heavy metal, krautrock, folk, punk, noise, minimalis dan segala peristiwa menyimpang terkait skena pada paruh kedua abad 20. Ia juga membahas nama-nama besar seperti David Bowie, The Stooges, Alexis Korner, PJ Harvey, Fugazi, Joy Division, Frank Zappa, Billie Holiday, Duane Allman, Led Zeppelin, Pil, Brian Eno, Sonic Youth, Bauhaus, Neu!, Neil Young, Talking Heads, King Crimson, Charles Mingus, Blue Cheer, Jimi Hendrix, The Velvet Underground dan masih banyak lagi. Dijual seharga Rp 100.000, buku ini bisa dipesan langsung via akun Instagram EA Books
Soundscape : Makassar, Musik dan Cerita tentang Kota – Zulkhair Burhan dan kawan-kawan (2020, Kedai Buku Jenny)
Menceritakan tentang kancah musik di Sulawesi, Makassar, buku ini diterbitkan oleh Kedai Buku Jenny, sebuah kedai buku di Makassar setebal 103 halaman. Berupa kumpulan catatan, buku ini merangkum ekosistem musik Makassar yang terdiri dari perpustakaan komunitas, lorong hingga helatan musik di hutan. Selain itu juga ada catatan tentang irisan musik dengan gerakan literasi, posisi perempuan dalam panggung musik hingga kisah tentang kru/roadis band dan tidak ketinggalan cerita langsung dari band/musisi di Makassar sendiri. Buku ini bisa didapatkan di Kios Ojo Keos melalui akun Instagram nya atau laman mereka di sini
______
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …
[…] Terbaik” di akhir 2007. Kini Elevation Books, sub divisi Elevation records yang rajin menerbitkan buku musik dan album lokal merilis buku pegangan baru dalam memandang musik Indonesia yaitu This Album Could […]