Chika Olivia – safe place.
Salut dengan musisi-musisi hari ini yang punya energi berlebih dalam bermusik. Dari yang rajin membuat dan merilis rekaman, sampai yang sibuk menjadi sessionist juga membuat karya solo, salah satunya adalah Chika Olivia.
Chika dikenal sebelumnya sebagai kibordis dari band elektronik jazz bernama Littlefingers. Albumnya, Euphoria, sangat keren. Kepiawaiannya dalam bermain dan mengolah notasi membuat Chika juga dipakai sebagai sessionist untuk beberapa musisi dari The Overtunes, Reza Artamevia, Matter Halo dan Hindia.
Namun Chika juga adalah penulis lagu dan produser yang punya energi yang besar, terbukti dari beberapa karya solo yang rajin dirilis setahun sekali sejak 2019 lalu. Dan kali ini lewat EP perdananya, safe place. Chika mencoba membuktikan bahwa ia adalah musisi yang produktif.
Sebelum akhirnya ia membentuk Littlefingers, jazz memang sudah menjadi pasak bermusik yang ia terus kembangkan. Sampai akhirnya ia menelurkan karya solo, saya tidak menemukan konstalasi yang berbeda dari apa yang ia mainkan di band dan di proyek solonya kali ini.
Masuk lebih dalam, safe place. adalah rangkaian komposisi yang menarik, sedikit bersebrangan dengan littlefingers yang rumit, di di safe place., Chika justru tampil lebih tonedown di gagasan musiknya. Namun jangan salah, kenalakan-kenalakan eksperimen tetap muncul.
Hal yang menarik di safeplace. adalah kemampuan vokal Chika Olivia yang ternyata diluar dugaan. Chika punya karakter vokal jazz yang baik: suara tipis dan lirih, sekilas seperti pesilangan antara Elisa Rodrigues, Ezperanza Spalding, Norah Jones di bawah bayang-bayang Eva Cassidy. Kemampuan mengantarkan lirik dalam menangkap emosi-emosi yang diayunkan dari musiknya sangat baik. Saya seakan diajak menyelami pengalaman-pengalaman pribadi dibukanya secara sengaja lewat 4 track yang ada.
Oiya, bicara soal kenakalan eksperimen, Chika menggambarkan jelas pada bagaimana ia ‘bermain-main’ dengan warna notasi keyboard di 1 menit lebih detik intro “love has broken My heart”. Lagu ini menurut saya bagian yang eksperimen dari mini album ini. Permainan bass yang miring ditambah pemakaian layer vokal yang berlebih di menit ke 2:33 yang dengan sadar dilakukan, lumayan sinting!
Di luar eksperimen liarnya, track “safe place.” tetap yang terkuat. Meskipun secara aransemen terutama ketukan lagu yang juga tidak biasa, namun lagu ini paling masuk akal bagi saya untuk dijadikan bagian dari playlist di Spotify tentang bagaimana cerdasnya musisi perempuan Indonesia dalam mengolah musik sedemikian rupa.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …
I’m Kidding Asal Aceh Tetap Semangat Berkarya di Tengah Keterbatasan
Setelah merilis 2 single bulan Juni lalu, band pop punk asal Aceh, I’m Kidding akhirnya resmi meluncurkan album penuh perdana mereka dalam tajuk Awal dan Baru hari Minggu (10/11). I’m Kidding terbentuk …