Resensi: Polka Wars – Bani Bumi

Jul 15, 2019

Artist: Polka Wars
Album: Bani Bumi
Label: VMC Music
Peringkat Indonesia: 7.5/10

Polka Wars mencoba menjadi Indonesia

Tidak mudah memang untuk menjadi band yang bisa dipahami oleh banyak orang di Indonesia, selain komposisi musik, kendala bahasa adalah salah satu faktor penentu. Oleh karena itu, grup-grup band macam Sheila on 7, Dewa atau Padi bisa diterima oleh semua kalangan karena lirik mereka tepat guna, mudah dikunyah di mulut semua kalangan masyarakat.

Dan tantangan ini yang nampaknya tengah dimulai dan dijalani oleh Polka Wars. Lewat Bani Bumi, album keduanya, mereka berada di sebuah fase yang disebut ‘menjadi Indonesia’. Lewat Bani Bumi nyata sekali gagasan eksperimen musik dan pola lirik yang tak akan ditemui di Axis Mundi. Mereka ingin menjadikan lirik yang memegang kendali yang besar.

Memainkan lagu dengan lirik Indonesia nampaknya menjadi fase yang menyenangkan bagi Polka Wars. Saya mendengarkan vokalis Karaeng bisa lebih leluasa menumpahkan emosinya di tiap lagu, ada dinamika di sana yang nyaris tak terdengar di rekaman-rekaman terdahulu. Memang pada awalnya, tidak sedikit yang kemudian membandingkan suara Karaeng dengan Ade Paloh dengan cengkok-cengkok khasnya. Namun bukan berarti Polka jadi terjebak sebagai band yang ‘Paloh Pop’ (jika istilah itu ada). Mereka tetap menjadi dirinya sendiri.

Selain Karaeng, saya juga menemukan kegairahan sejenis dari personil lainnya akibat eksperimen baru di Bani Bumi. Untuk itu saya harus acungkan jempol kepada Lafa Pratomo. Gitaris/Produser yang juga menangani rekaman-rekaman Danilla ini sukses membawa Polka Wars ke ketebalan dan dimensi sound yang optimal, sesuatu yang tak dapat ditemukan di Axis Mundi.

Kembali ke soalan Dewa atau Padi di atas, tak ada niatan membandingkan, namun mendengarkan Bani Bumi, saya berasa dibawa di jembatan antara Lain Dunia dan Pandawa Lima, dua karya klasik dari dua band tersebut. Dengan misi ‘menjadi Indonesia’nya, Polka Wars seraya mengingatkan bahwa Indonesia punya album-album dengan kompleksitas musik dan lirik yang bernas. Pekerjaan rumah yang kemudian menanti Polka Wars adalah bagaimana mereka menjadikan Bani Bumi bisa diterima dengan baik di pendengar musik di Indonesia, meskipun tak akan bisa sebesar Lain Dunia atau Bintang Lima, ya minimal CentralismoKamar Gelap atau Taifun.

______

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Marsahala Asal Denpasar Rilis Single Kedua Bertajuk Love Yourself

Solois yang mengusung gaya musik soul alternatif asal Denpasar bernama Marsahala resmi meluncurkan single anyar bertajuk “Love Yourself” hari Jumat (26/04). Sebelumnya sang musisi sudah menandai kemunculannya lewat single “Still Spinning” bulan Februari lalu. …

Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar

Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …