Ulasan 10 Karya Hip Hop Irama Kotak Suara oleh Tuan Tigabelas
Tuan Tigabelas berada di era yang beda dengan Xaqhala selaku komentator ulasan yang sebelumnya. Karier Upi, panggilan akrabnya, telah dimulai pada tahun 2010. Sementara Xaqhala bermusik sejak orang-orang masih mendengarkan lagu dari format audio pita kaset.
Namun, perbedaan eksistensi masih bisa bertemu di suatu titik. Walau mereka belum pernah membuat karya musik bersama. Salah satu momen pertemuan terakhir mereka berlangsung di RHYME PAYS BATTLE RAP LEAGUE Season 1. Saat Upi adu mengoceh dengan Insthinc dan Xaqhala hadir sebagai penengahnya.
Upi sendiri mengawali karier bermusik bareng R.E.P (Rebel Education Project), yang kini tetap menemani dirinya saat tampil full band. Hingga tahun 2017, ia memutuskan berjalan atas namanya sendiri, Tuan Tigabelas. Beberapa single pun telah dirilis termasuk album penuh perdana Harimau Soematra (2020).
Tak sedikit kolaborasi yang dilakukan Upi untuk kariernya. Kabar terakhir, ia tengah sibuk rekaman untuk proyek kolaborasi yang baru. Tak berhenti pula munculnya nama-nama baru di hip hop Indonesia.
Dan inilah komentar Tuan Tigabelas untuk 10 nama yang masuk daftar Irama Kotak Suara:
Jojo Nugraha
Awal mula sample masuk, gue pikir gue bisa nebak arah musiknya ke mana. Tau-tau masuk verse dibikin breakbeat. Damn, gue suka metode penulisannya, storytelling. Pilihan diksi yang simple, baku, tapi berisi chorus diisi dengan cara yang catchy. This one definitely repeatable.
Stypht
Pilihan beat yang enggak biasa. Tapi tetap dieksekusi dengan luar biasa dan outro-nya enggak ketebak banget orang ini. Punya pronounce yang sangat asyik menurut gue. UK vibes ketemu lidah Medan, sexy. Songwriting-nya kuat sekali, bahkan gue tau dia adalah salah satu orang di balik lagu “MATAMATA” Rayi Putra, mad props.
Hellaoccupied
Another sadboy on hip hop scene [tertawa]. But, it’s good I love the vibes. Ini tipe track yang bakal gue dengar when I’m feelin down. Satu-satunya concern gue adalah batas antara vokal dan instrumen terlalu seimbang mungkin. Jadi, gue enggak bisa terlalu menangkap per katanya, mixing-annya sih concern gue.
Afterkid
Lumayan kaget dan senang sekali waktu tau anak keren ini dari Sumedang. Modern banget, gelap pada saat yang bersamaan. Pertanda bahwa referensi hip hop di era internet ini semakin rata. Tidak Jakarta sentris.
Dracul
Dari awal dia nongol, gue suka banget sama branding yang dia pilih. Bagaimana konsistennya dia ngejaga image itu karena itu bukan hal mudah. Alter ego yang dia pilih kayak nyebrang banget. Tapi, itu yang bikin dia unik kalau ngomongin musik. Dia jelas bisa ngerubah apapun beat yang dia pilih jadi warna khasnya dia lewat adlibs dan energi dia gue ter-influence oleh banyak orang. Salah satunya Eminem, dan gue yakin orang ini punya Eminem di salah satu list dia.
White Weird
Transisi dari english ke Indonesianya asik banget. Hook juga catchy tipikal Jaksel sadboy, atau mungkin anak sekarang bilangnya emo rap. Gue sudah beberapa kali mencoba untuk bisa menikmati sub genre ini. Tapi, balik lagi memang. Musik masalah selera.
Walkingpasttheex
Dari sekian nama yang dikasih sama tim PHI, banyak banget gue nemu emo rap di list. Ini tuh berarti sub genre ini tumbuh subur. Makin banyak penikmatnya orang ini salah satunya. Storyline-nya asik sebenarnya. Adlibs-adlibs yang bikin nuansa lagu ini makin sad dan gelap efisien banget.
The Talking
Fade2Black pasti ada di influence teman-teman yang satu ini. Balutan pop yang mudah dicerna diisi dengan rap simple. Sebenarnya enak lagu ini, tapi entah menurut pendapat gue pribadi. Ini kayak dengerin rap indo tahun 2010 – 2015, sekarang di 2022 bentuknya harusnya sudah beda.
Alaska
Borneo represent, akhirnya emo rap juga merambah ke kota ini. Keren. Kalau boleh jujur, gue lumayan kesusahan mendengar apa yang coba disampaikan di lagu ini. Entah karena terlalu banyak Melodyne atau Auto-Tune. Di rap buat gue pesan adalah segalanya. Jadi, waktu gue enggak bisa denger clarity vokalnya. Seakan nyawanya hilang.
Flyzad
Orang ini top notch. Gue selalu suka aksen melayu dan pemikirannya yang dalam. Pemilihan diksi yang baku tapi enggak biasa. Orang ini mungkin menu sarapannya kertas, pena, dan kopi hitam. Lyrical tak perlu diragukan. Gue cuma berharap bisa dengar orang ini di musik di luar zona nyamannya, penasaran.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Fraksi Penemu Sepeda Bercerita tentang Hobi di Single Gocapan
Setelah merilis single “Olahgaya” 2023 lalu, Fraksi Penemu Sepeda asal Bogor resmi meluncurkan karya terbaru berupa single dalam tajuk “Gocapan” hari Rabu (23/10). Lagu ini menceritakan serunya pengalaman bersepeda sambil mencari sarapan pagi. …
Beltigs Asal Bandung Menandai Kemunculan Lewat Single Pelican Cove
Bandung kembali melahirkan band baru yang menamakan diri mereka Beltigs. Band ini menandai kemunculan mereka dengan menghadirkan single perdana “Pelican Cove” hari Kamis (07/11). Beltigs beranggotakan Naufal ‘Domon’ Azhari (gitar), Ferdy Destrian …