5 Drummer Indonesia ‘Berbahaya’ Hari Ini

Jun 11, 2019

Musisi-musisi Indonesia tumbuh seiring dengan menjamurnya band-band tiap tahunnya. Dengan jeli, kami selalu mencatatnya di setiap news kami. Selain itu, kami juga membuat banyak daftar.

Kami sudah menulis daftar soal vokalis, gitaris. Bahkan sebelumnya kami juga sudah menulis daftar ciamik soal bassist perempuan. Apa masih ada yang kurang? ah, ya kami ternyata belum menyinggung soal drummer.

Bicara soal drummer favorit tentu daftar ini bakal nggak ada habisnya. Semua punya versi kerennya masing-masing. Nama-nama klasik macam Alm. Murry, Jelly Tobing, Gilang Ramadhan, Aksan Sjuman, Ronald Fristianto, Richard Muttler sampai Bimo Netral tak luput dari daftar yang panjang ini.

Namun untuk drummer hari ini, Kami punya daftar drummer ‘berbahaya’ hari ini yang mungkin kalian tahu dan ada di daftar kalian. Bagi yang tidak, silakan buat daftar sendiri, mungkin kita bisa saling berbagi. Mari intip satu per satu.

Tika Pramesti

Tika Pramesti / foto: Çakti Prawirabishma.

Tidak sedikit drummer perempuan di jagad musik tanah air. Dan hari ini yang menarik perhatian kami adalah Tika Pramesti. Drummer yang memperkuat unit 60’s rock ‘n roll Indische Party dan Flower Girls ini punya keluwesan gerakan dan gebukan yang luar biasa indahnya. Tidak terlalu menggebu, namun juga tidak lembek, seolah Tika menyanyi  dengan lagunya.

Akbar Bagus Sudibyo

Akbar ERK / dok. instagram.com/sebelahmata_erk

Tak banyak drummer yang begitu dalam menghayati jiwa dari sebuah lagu ketika di atas panggung kecuali Akbar. Kepiawaiannya bermain drum dengan dinamika bak memainkan emosi pendengarnya. Kehadiran Akbar adalah bukti bahwa drum bukan sekadar pengiring, melainkan unsur tak terpisahkan dari band.

Bemby Gusti

Bemby Gusti / dok. Lukman (instagram.com/bembygusti)

Tak ada drummer yang gebukannya begitu atraktif berada di sebuah unit pop yang begitu manis. Gaya drum Bemby Gusti yang selalu mengejutkan dan atraktif ini memang ditakdirkan bersama Sore. Tanpa Bemby, Sore mungkin tak terasa sama.

John Navid 

John Navid / foto: Ananda Suryo Anindyo

Musik pop dengan sensibilitas jazz yang terdengar di musik White Shoes And The Couples  Company sebenarnya bukan lahir dari vokal Nona Sari, lick-lick jahil gitar Epiphone Saleh atau betotan bass custom Ricky, melainkan dari gebukan-gebukan empuk yang diciptakan seorang John Navid. Gaya bermain John di atas drum yang diset kering inilah yang menjadi inti musik White Shoes sekaligus jadi modal performa ciamik mereka di atas panggung.

Bayu Adisapoetra

Bayu (Elephant Kind) / foto: iamsoftanimal (instagram).

Ambil sebuah beat EDM yang enak dan Bayu sudah pasti bisa menirukannya menjadi sebuah beat yang organik. Kami melihat sebuah gebukan yang persisten dan akurat yang menjadikan sebuah ledakan performa yang prima di setiap panggung Elephant Kind dimanapun mereka berada.

______

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Joyland Jakarta 2024 Mempertahankan Kenyamanan Berfestival

Joyland Jakarta 2024 sukses berlangsung selama tanggal 22-24 November 2024 lalu di Stadion Baseball Gelora Bung Karno, Jakarta. Selama 3 hari, para pengunjung menghabiskan akhir pekan mereka tidak hanya dengan menyaksikan barisan penampil yang …

Armand Maulana – Sarwa Renjana (EP)

Dengan EP berdosis pop dan unsur catchy sekuat ini, saya jadi berpikir, mungkinkah Armand Maulana berpotensi menjadi the next king of pop Indonesia?