Pangalo! Dan Katalog Funk Indonesia Yang Malu-Malu
Para kutu musik di Indonesia pernah dibuat geger ketika tahun 2011 label Now Again milik Stones Throw asal Amerika merilis album vinil, Those Shocking Shaking Days: Indonesian Hard, Psychedelic, Progressive Rock and Funk 1970-1978. Saya pun ikut kelojotan karena ada embel-embel kata funk tertera di judulnya. Sebagai kutu funk, tentu saya turut antusias menyambut hal itu.
Saya pertama kali berkenalan musik funk di SMP di tahun 80an melalui musik-musik R&B/funk 80an yang diputar di radio pada saat itu. Lalu tsunami informasi yang dibawa masuk internet di akhir tahun 90an membuat funk lebih mudah diakses di Indonesia sehingga saya berserah diri dan mengabdi pada genre ini.
Kenapa funk?
Funk tidak pernah membosankan! Seru, liar, ekspresif dan seringnya jenaka. Dan funk mampu membuat musik apapun jadi lebih menarik. Saat itu saja di era 90an funk membumbui musik baik barat maupun lokal dengan sangat menarik. Dari rock alternatif nge-funk, Red Hot Chilli Peppers, rap/metal nge-funk, Rage Against The Machine, dan rilisan label Inggris, Acid Jazz records dengan kadar funk yang lebih murni, meramu musik jazz dengan funk 70an. Di musik lokal nuansa kebaruan funk sesuai jamannya juga bermunculan. Dari album Humania, The Groove, dan album kedua band independen Waiting Room yang membelot dari ska ke musik funk karena menurut Eka Annash (ex vokalisnya): keracunan band-band Acid Jazz.
https://youtu.be/1Am0xNJ9LZ4
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Halal Bihalal Kasual MALIQ & D’Essentials Dihiasi 21 Lagu dan Penggemar Termuda
MALIQ & D’Essentials melanjutkan tradisi buka bersama para penggemar secara intim hari Kamis (28/03) di Ruuang Kopi, Jakarta Selatan. Tahun ini juga menjadi tahun kedua mereka menyebut momen berkumpul ini dengan nama Halal Bihalal …
Satu Dekade Tulus Mendengar Album Gajah
Album Gajah adalah jangkar, ia membuat banyak penggemar Tulus diam sejenak, mendengar lagu-lagu indah sembari merenungi apa yang terjadi dalam hidup