Pangalo! Dan Katalog Funk Indonesia Yang Malu-Malu

Ada beberapa alasan kenapa minim band atau album yang spesifik nge-funk di Indonesia di era 70an. Di barat funk memang berjaya saat itu, namun umurnya tidak panjang. Karena permintaan pasar, funk bertransformasi menjadi disko yang lebih manis, ngepop dan bisa untuk bergoyang. Ketika seluruh dunia demam disko, funk kalah pamor dan meredup. Banyak band-band funk beralih ke musik disko seperti yang terjadi pada band funk Amerika, Kool & The Gang. Salah satu pelopor funk di 70an ini di era 80an beralih memainkan disko pop dan laris jadi pencetak hits disko di radio-radio.
Funk lalu hadir hanya sebagai tren di musik Indonesia 70an. Sehingga ada beberapa band/solois yang tiba-tiba ikutan latah nge-funk. Makanya tidak heran bila kita bisa menjumpai sebuah lagu funk yang ultra-keren terselip dalam sebuah album di lagu-lagu lainnya yang bernuansa rock, pop melayu atau bahkan keroncong.
Yang signifikan adalah musik “funk/disko” yang kemudian bertaburan di peralihan tahun 70an dan 80an. Penyebutan “funk ‘garis miring’ disko” ini karena pada musik disko akan selalu ditemui pengaruh unsur funk. Seperti kocokan gitar funk berdecit, isian bass nakal, dan ketukan drum yang membuat badan bergoyang. Dan funk/disko yang ngepop ini umurnya lebih panjang dari pada funk. Untuk contohnya silahkan simak salah satu kompilasi musik funk/disko Indonesia 80an-90an ini:
Era 2000an
Di dekade 2000an mulai banyak album bernuansa funk yang wajib mendapat sorotan. Masih dari tangan dingin produser EQ Puradiredja (Humania), ia membidani lahirnya album perdana Maliq & D’Essentials, Selftiteld (2004) dan album supergrup Art of Tree, Selftiteld (2014) yang memadukan jazz, funk dengan hip hop. Yang terakhir hasilnya gawat, bergizi dan berbahaya.
Maliq & D’Essentials sendiri semakin funky di album kedua, Free Your Mind (2007). Konsep funk pun dibawa ke aksi panggung mereka yang seru, dengan aksi panggung bergoyang lengkap dengan gerakan koreografi ala band-band funk 70an.

Eksplor konten lain Pophariini
Lyla Rilis Video Musik Lagu Ga Romantis Versi Baru
Band Lyla yang kini beranggotakan Ario pada vokal, Fare (gitar), Denis (bas), Dharma (keyboard), dan Difin (drum) merilis album penuh Jamuan Musim Semi berisi total 12 lagu tahun 2024 lalu. Di bulan Juli 2025 …
Pentingnya Dokumentasi dalam Karier Band
Bayangin deh lo dan band lo manggung di sebuah gigs kecil tapi intim. Suasana pecah, semua kompak, dan lo ngerasa ini momen magis. Tapi pas turun panggung, lo sadar, gak ada satu pun yang …