Deretan Album Live Selama Setengah Tahun 2020

Jul 12, 2020

Terasa atau tidak, tahun 2020 ternyata sudah berjalan hampir separuhnya. Meskipun tidak dipungkiri bahwa ‘awan hitam’ masih menggelayuti dan nampak belum ada tanda-tanda akan memutih, namun setidaknya ada beberapa hal menyenangkan yang mampir di antara ‘awan hitam’ tersebut.

Sepanjang setengah tahun 2020, setidaknya ada hampir 30 rilisan terbaru – dalam hal ini, album, dari para musisi lokal yang tercatat di redaksi kami. Album-album tersebut, entah itu full album, live album, mini album maupun EP, seakan menjadi angin segar bagi industri musik lokal – yang memang juga terkena dampak dari ‘awan hitam’ tersebut.

Dalam beberapa waktu ke depan, kami akan memberikan 10 album favorit kami dari album-album lokal yang muncul dalam periode setengah tahun 2020 ini. Namun kali ini, kami merangkum beberapa live album favorit kami – tim redaksi, selama setengah tahun 2020 ini berjalan. Berikut adalah di antaranya:

 

Pamungkas – The End of Flying Solo Era

Album ini menjadi penutup dari era dua album Pamungkas sebelumnya, Walk The Talk dan Flying Solo. Selain menjadi penutup, ini juga menjadi penanda dari datangnya album ketiga dirinya, Solipsism. Sesi live ini seharusnya juga masuk dalam rangkaian Flying Solo Tour South East Asia 2020 yang rencananya berjalan pada April lalu, namun terpaksa batal akibat datangnya pandemi.

Sebagai ‘pelipur’ untuk para penggemarnya, pada 30 Mei lalu, versi virtual dari The End of Flying Solo Era digelar bersama dengan Loket.com. Versi digital dari album ini juga sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming musik yang tersedia

 

Stars and Rabbit – Live at M Bloc

Menjadi salah satu nama yang ‘beruntung’ karena berhasil menyelesaikan rangkaian tur mereka sebelum datangnya pandemi. Tarik sebentar ke Februari lalu, mereka resmi melepas Rainbow Aisle, sebuah babak baru dari Stars and Rabbit setelah melakukan perubahan formasi.

Stars and Rabbit Live at M-Bloc resmi diperdengarkan kepada khalayak luas pada 24 Juni lalu. Album ini merupakan rekaman audio penampilan mereka di M-Bloc Maret lalu, dimana penampilan tersebut menjadi satu yang spesial karena merupakan penutupan dari rangkaian tur Asia mereka, dalam rangka mempromosikan Rainbow Aisle.

 

Raisa – Live in Lapangan Banteng (Sounds From The Corner)

Sebelum rilis dalam format digital, sebenarnya ini adalah sebuah sesi live dari Raisa menyanyikan beberapa lagunya di Lapangan Banteng, bekerja sama dengan Sounds From The Corner. Video tersebut perdana mengudara pada Maret lalu, hingga akhirnya pada Juni lalu, format digitalnya sudah bisa kita simak di Spotify dan kawan-kawannya.

Tahun 2020 menjadi tahun yang spesial bagi Raisa, mengingat bahwa tahun ini adalah tahun kesepuluhnya berada dan berkiprah di industri musik Indonesia. Andai keadaan segera membaik, semoga pada November mendatang kita bisa menyaksikan konser tunggalnya di Gelora Bung Karno.

 

Tulus – Langsung Dari Konser Monokrom Jakarta (Live)

Menjadi pelepas rindu dari megahnya Konser Monokrom Tulus yang diadakan pada Februari 2019 lalu. Pemilihan kata ‘megah’ pun beralasan, merujuk pada fakta bahwa hari itu, Istora Senayan dipenuhi oleh hampir 6000 kepala, dimana sebagai sajian utamanya, Tulus hadir dengan diiringi oleh beberapa kolaborator mengejutkan, salah satunya yakni munculnya Papermoon Puppet Theatre.

Album live ini hadir dengan 21 lagu yang direkam secara langsung selama jalannya Konser Monokrom ini. Bisa didengarkan di sini:

 

Ardhito Pramono – craziest thing happened in my backyard (Live Mono & Stereo Session)

Kedua mini live album ini adalah format lain dari mini album ke-4 dari Ardhito yang berjudul sama, yang lebih dulu rilis pada awal tahun ini. Mini album ini hadir dengan 5 nomor, dimana menjadi lumayan mengagetkan karena ini terasa lebih ‘gelap’ karena cerita-cerita yang hadir dari nomor-nomor tersebut. Juga diakui oleh Ardhito bahwa film “Parasite” juga menjadi salah satu inspirasinya kala menggarap mini album ini.

 

____

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] musisi lokal yang tercatat di redaksi kami. Album-album tersebut, entah itu full album, mini album, live album, maupun EP, seakan menjadi angin segar bagi industri musik lokal – yang memang juga terkena […]

Eksplor konten lain Pophariini

Juicy Luicy – Nonfiksi

Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …

Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana

Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu.     View this post on Instagram …