Review
The Cottons – Harapan (EP)
Harapan (EP) milik The Cottons hadir dengan hibrida gemilang antara musik indie-pop dengan upaya revisit musik pop progresif Indonesia 70an.
Axel Gulla – Rose Apple Tree (EP)
Musisi asal Manado, Axel Gulla merilis EP pertama berjudul Rose Apple Tree yang kental dengan alunan musik indie pop dan sentuhan vokal nostaljik.
Jevin Julian – i will, i’m sure
Album Jevin Julian, “i will, i’m sure” memantapkan posisinya sebagai penyanyi/penulis lagu/produser/DJ terdepan di ranah musik dance electronic di Indonesia
kidunghara – Persembahan Vol. 1
kidunghara dengan Persembahan Volume 1 membuat Chrisye seolah hidup lagi. Namun apakah hadir hanya sebagai cover band dan tidak punya ciri sendiri?
Sal Priadi – MARKERS, AND SUCH PENS FLASHDISKS
Album MARKERS, AND SUCH PENS FLASHDISKSl milik Sal Priadi ini jitu untuk menyelami isi kepalanya yang puitis, romantis, jenaka, sekaligus cringe dan freak
The Lantis – Pancarona
Jika mengingkan musik pop retro yang ringan, minim kejutan, terobosan musikalitas dan estetika, album Pancarona milik The Lantis ini sangat direkomendasi
Ghea Indrawari – Berdamai
Ghea Indrawari dengan album perdana, Berdamai berhasil menyuntikan tren musik healing ke dalam ranah pop niaga dalam blantika musik Indonesia
Sunwich – Apophenia
Kuintet indie-pop Sunwich membuat standar baru dalam skena indie-pop lokal di 2024 dengan merilis album perdanannya Apophenia yang berisi 10 lagu.
Titi DJ – 40
Merilis album penuh, merayakan 40 tahun berkarier, Titi DJ melupakan jejak musiknya di pop kreatif era 80-an dan memilih fokus pada era Bahasa Kalbu (1999)