Kolaborasi Antar Musisi Yang Mungkin ‘Terlewatkan’

Oct 17, 2020
Kolaborasi

Kolaborasi musik adalah hal yang tidak dapat dilewatkan begitu saja di perjalanan musik Indonesia selama ini. Entah itu dari sisi ‘mainstream’ atau pun ‘sidestream’, pasti terselip kolaborasi yang mengagumkan – dan bahkan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Mari kita bicara mengenai kolaborasi yang sempat membuat geger dalam beberapa tahun lalu. Sebuah kolaborasi antara Efek Rumah Kaca dengan Barasuara di medio 2015. Menjadi heboh, karena pada saat itu Barasuara baru saja muncul dengan album perdananya, Taifun yang respon positifnya bertebaran dimana-mana. Momen kolaborasi antar kedua entitas ini banyak diabadikan di media sosial – salah satunya oleh Sounds From The Corner dan masih bisa disaksikan berselang 5 tahun berlalu.

 

Setelahnya, kami menemukan banyak kolaborasi yang menghiasi perjalanan di tiap tahunnya. Mulai dari Danilla dengan Tigapagi, Stars and Rabbit dengan Bottlesmoker, Sal Priadi dengan Nadin Amizah, RAN dengan Hindia, dan masih banyak lagi.

Itu baru contoh dari sisi ‘side-stream’. Dari sisi ‘mainstream’, sebuah kolaborasi antara mendiang Glenn Fredly, Tulus dan Yovie Widiyanto di lagu “Adu Rayu” juga menjadi satu yang paling diperbincangkan di tahun lalu. Sementara, jika mundur ke 2017, kolaborasi Raisa dan Isyana Sarasvati dalam “Anganku Anganmu” juga menyedot perhatian khalayak.

Saking banyaknya kolaborasi antar musisi yang pernah terjadi, pasti ada saja sebuah kolaborasi yang mungkin terlewat – atau bahkan terlupakan oleh kalian semua. Kali ini, kami mencoba merangkum beberapa di antaranya.


 

Andien & DEKAT

Oktober tahun lalu, sebuah kolaborasi antara Andien dan grup musik DEKAT terjadi. Mereka merilis sebuah single bertajuk “Somewhere in Tajikistan”, yang terinspirasi dari sebuah perjalanan Everything in Between, bersepeda dari Belanda hingga Indonesia, melewati 23 negara, termasuk Tajikistan.

 

Teenage Death Star & Wahyu Acum (Bangkutaman) & Widi Puradiredja (MALIQ & D’Essentials)

Siapa sangka, bahwa ketiga nama yang tersebut di atas pernah menjalin sebuah kolaborasi yang mungkin tidak banyak yang tahu. Sebuah rilisan kaset dari band rock ‘n roll Teenage Death Star di tahun 2014 lalu adalah hasil akhir dari kolaborasi tersebut. Bertajuk “The Early Years 88-91”, 14 nomor yang hadir di kaset ini juga memuat beberapa bagian yang diisi oleh Wahyu Acum dan juga Widi Puradiredja.

Dirilis oleh FFWD Records, Wahyu Acum mengisi beberapa bagian bass dan juga flute, sementara Widi mengisi bagian drum. Sebuah kolaborasi yang mengagetkan, bukan?

 

Sentimental Moods & Sari Sartje (White Shoes and The Couples Company)

Pada tahun 2014 lalu, Sentimental Moods merilis sebuah mini album bertajuk November 10. Mini album yang berisikan 4 lagu cover dari lagu-lagu perjuangan nasional ini turut memuat suara Sari Sartje, vokalis White Shoes and The Couples Company dalam lagu “Jembatan Merah” karya Gesang.

 

Kolaborasi ini tak berhenti sampai disitu. Setelahnya malah terjadi kolaborasi antara White Shoes and The Couples Company dengan Sentimental Moods dalam sebuah acara di Gudang Sarinah pada tahun 2015. Kolaborasi ini juga terekam dengan apik oleh Sounds From The Corner.

 

 

Pure Saturday & Yockie Suryo Prayogo

Di tahun 2013, mendiang Yocki Suryo Prayogo pernah mengisi beberapa bagian dari dua nomor di album keempat Pure Saturday, Grey. Dua nomor tersebut ialah “The Horsemen” dan “Albatross”.

 

Sebenarnya, ini bukan pertama kali mereka berkolaborasi. Mereka pernah melakukannya pada gelaran Djakarta Atmospher, setelah sempat juga untuk ditawari berkolaborasi dengan Mus Mudjiono.

 

 

Bengawan Solo – TIKA, Ade Paloh “Sore” dan Sari “WSATCC” (Aksara Records & Kalyana Shira Films)

Yang ini tidak mungkin terlupakan, tapi mungkin terlewatkan oleh kalian yang masih ‘muda’ dan datang dari generasi ‘berbeda’. Sebuah kolaborasi yang menghasilkan Original Soundtrack dari film Berbagi Suami (2006), yang scoring-nya digarap oleh salah-dua roster dari Aksara Records, Sore dan White Shoes and The Couples Company. 

Sore dan WSATCC menyumbang lagu-lagu mereka untuk mengisi soundtrack dari film ini. Sore membawa “No Fruits For Today” dan “Pergi Tanpa Pesan”, sementara WSATCC membawa “Sabda Alam” dan “Bersandar”. Di sini ada kolaborasi yang tidak boleh terlupakan ketika sebuah lagu legendarin Bengawan Solo yang dinyanyikan bergantian oleh TIKA, Ade Paloh, dan Sari Sartje. Indah sekali!

 

 

Agnes Monica & Ahmad Dhani

Jika tidak diingatkan, yang satu ini bisa saja terlewat dan terlupakan. Pada tahun 2003 lalu, Agnes Monica dan Ahmad Dhani membuat kejutan dengan hadirnya “Cinta Mati”. Single ini juga menjadi bagian dari album debut dari Agnes Monica, And the Story Goes, yang salah satu produsernya adalah Ahmad Dhani sendiri.

 

Single ini sukses besar, bahkan menyabet penghargaan dari AMI Awards untuk kategori Duo / Grup Pop Terbaik. Sementara untuk albumnya meraih double platinum akibat penjualan yang mencapai angka 300 ribu keping. Album ini juga membawa Agnes Monica meraih penghargaan Pendatang Baru Terbaik oleh Anugerah Planet Muzik 2004.

 

Mocca dan Rekti Yoewono

Sementara yang ini, semoga tidak menjadi kolaborasi yang terlewatkan dan terlupakan. Baru saja terjadi dalam beberapa waktu yang lalu, sebuah kolaborasi berupa single antara Mocca dengan Rekti Yoewono (The SIGIT). Masih dalam rangkaian single-single menuju album terbaru Mocca, yang rencananya akan hadir dalam waktu dekat ini.

Bertajuk “There’s A Light At The End Of The Tunnel”, single ini sudah hadir dalam format digitalnya, juga sebuah video live session bersama dengan Pop Hari Ini. Sebagai pengingat, mulai tanggal 19 Oktober mendatang, akan ada penayangan perdana video musik dari single tersebut, eksklusif hanya di Pophariini.com!

____

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

BELEN Rilis Single Perdana di Hari Ulang Tahun

Solois pendatang baru asal Bogor, BELEN bergenre pop/R&B menandai kemunculan lewat peluncuran single perdana “Cross My Mind” hari Jumat (27/09). Single ini bercerita tentang sang solois yang terperangkap dalam sebuah situasi kisah asmara.   …

Intonasi Nada Gila Menggabungkan Karakter Personel di Single Baru

Intonasi Nada Gila adalah band rock asal Jakarta Timur yang resmi menghadirkan single anyar “Omong Kosong” hari Jumat (27/09). Lewat lirik yang tajam dan melodi catchy, para personel ING merasa lagu baru mereka relevan …