Archive: review album
Jordan Susanto – Jordan
Dalam debutnya, Jordan, Jordan Susanto memilih main aman berbahasa Inggris, ketimbang menantang dirinya menyanyikan lagu-lagu soul/R&B berlirik Indonesia
Bisma Karisma – Rihlah
Bisma Karisma, aktor dan mantan personil boyband S*MSH ini berhasil mengimbangi kecemerlangan produser, Lafa Pratomo di album pop/rock-progresif, Rihlah
Baale – Fortuna
Fortuna terdengar seperti kawin paksa antara musik britop 90an dengan Baale yang belum bisa lepas dari sosok Iqbaal Ramadhan di OST. Dillan 1990
D’MASIV – 8
Dalam album 8, D’Masiv kembali ke warna yang sudah dikenal sebelumnya dan kali ini dengan pengaruh soft-rock dan pop-balada 80/90an yang jitu
Natasya Elvira – Lucky to Be Young (EP)
Di era minim sosok solois jazz perempuan Indonesia, Natasya Elvira dengan album mini So Lucky To Be Young berpotensi untuk mengisi sosok itu
KOIL – Pecandu N★rkotbah (Maxi Single)
Setelah 16 tahun dengan single “Pecandu N★rkotbah”, KOIL kembali dengan sindirian sosial keagamaan yang menggelitik paling cerdas tahun ini.
Sandrayati Fay – Safe Ground
Apa yang terjadi bila penyanyi-penulis lagu folk asal Bali merekam album di Islandia? Output-nya adalah album perdana yang dingin, sepi, dan meditatif
Dried Cassava – Cease, See, Seize
Dalam “Cease, See, Seize” Dried Cassava lebih laidback dan joget-able. Sayangnya album guitar-driven ekstra funky ini seperti ragu-ragu berbahasa Indonesia.
Atlesta – SINCERELY FOREVER
Atlesta, solois kugiran kota Malang ini merilis album keempat, SINCERELY FOREVER, dan berpotensi jadi salah satu album elektropop terbaik lokal tahun ini
Pamungkas – Birdy
Semoga dua album pertama Pamungkas yang masih berada di tempat teratas layanan streaming musik mau bergantian dengan dua album terakhirnya ini.