Feast, Para Pembawa Pesan

Apa pertimbangan mengutip lirik dari “Taifun”? Apakah memang mengincar lirik itu secara spesifik karena tahu cerita di balik lagu itu?
Sejujurnya gue enggak pernah ngobrol sama Iga, “Taifun” itu tentang apa. Maksudnya, gue ama Iga jarang banget omong lagu Barasuara. Kalau gue ketemu ama dia kayak, ya sudah, mengobrol saja. Omongkan hal-hal yang enggak penting, atau mungkin penting cuma bukan tentang lagu-lagu Bara.
Cuman, pas gue pertama kali dengar “Taifun”, yang gue ingat Raafi waktu itu. Waktu itu langsung ada keinginan, gue mau pakai lirik bagian itu: “Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati.” Dan itu jadi kalimat terakhir dari album ini, di lagu terakhir kan. Yang menurut gue sempurna, pas banget.

Iga Massardi dari Barasuara / Foto: dok. istimewa
Gue rekam dulu, baru minggu depannya gue kontak Iga: “Ga, gue mau sample ‘Taifun’ ya.” “Oke, kirim ke gue lagunya.” Gue kirim, terus dia dengar juga di studionya Tama, di Soundpole. Dia tanya, “Mana sample gue?” “Itu lirik lu, gila!” “Oh iya, benar juga.” Cuman ya, seyakin itu sih waktu gue pakai penggalan interpolasi “Taifun” di bagian situ. Lebih ke apa yang gue rasakan waktu pertama kali gue dengar “Taifun” saja.
“Taifun” sama “Hagia”, buat gue, kayak feel-nya sama. Dan sebenarnya mungkin secara tidak langsung – kalau “Hagia” kan dari Doa Bapa Kami – bagian itu mirip sebenarnya sama chorus-nya “Berita Kehilangan”. Sama juga.
Tahu “Taifun” itu tentang apa?
Enggak tahu gue.
Itu lagu untuk anaknya Iga.
[Tertegun]
Sangat kebetulan, seperti sudah diatur untuk dimasukkan ke lagu tentang orang kehilangan anak.
Jadi makin ada bebannya gue dengar kayak gini, kayak, “Anjing!” Aduh. Gue halo-halo (menelepon) dulu ama Iga entar!

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …