Irfan Popish

9 Posts • 0 comments
Irfan Muhammad adalah jurnalis asal Bandung yang gemar musik. Sejak tiga tahun terakhir dia bertugas di Ibu Kota untuk desk Polhukam. Di luar aktivitas liputannya, Irfan sesekali masih menangani Yellowroom Records, label kecil yang dia mulai bersama sejumlah teman di Bandung sejak 2014 dan bermain untuk unit alternative, MELT.

Kategori Post

Menampilkan 9 Post dari Irfan Popish

20 Tahun “My Diary”, Mocca: Buku Catatan Yang Manis Dari Zaman ke Zaman

Tahun ini, “My Diary” milik Mocca punya hajat. Badut domba yang menari riang dengan seorang gadis perempuan itu genap 20 tahun sudah usianya.

• Oct 14, 2022

20 Tahun Kompilasi Delicatessen: Penanda Gelombang Indie Baru Pasca-Indies

Kompilasi adalah penanda zaman, prasasti yang mematenkan gerak gerilya pelaku kancah pada sebuah era.Jika pemahaman kita sama, Delicatessen adalah salah satunya.

• Sep 15, 2022

Menerka Citayam Fashion Week: Dari Subkultur sampai Musik

Hubungan antara musik-Citayam Fashion Week-TikTok ini cukup jelas. Namun mereka baru sebagai “penjoget” dan belum jadi produsen.

• Jul 21, 2022

Dua Dekade “Let Me Begin” TheMilo: Materi Terbuang dan Mitos Galau

Album perdana The Milo, Let Me Begin menjadi hal paling mudah yang bisa diingat jika berbincang tentang pionir pop gelap di kancah lokal

• Jun 16, 2022

Gelombang Musik Asia: Meledak di Coachella Hingga Asa Pop Inter-Asia

Coachella kali ini nampaknya punya gegap gempita yang berbeda buat kita yang di Asia. Kita dibuat menoleh dengan banyaknya penampil Asia

• Apr 23, 2022

The Monophones, A Voyage to the Velvet Sun: Sekali, Berkesan Selamanya

Rasanya bukan cuma saya yang pertama kali mengenal The Monophones lewat “Rain of July” di lagu latar film “Catatan Akhir Sekolah” (Roxinema, 2005). Seperti lagu latar di film “Janji Joni” (Kalyana Shira Film, 2005), …

• Nov 19, 2020

1998 Dalam Rekaman Pop Bawah Tanah Indonesia

Sampai saya berbincang dengan Alexandra J Wuisan akhir April lalu, saya tak pernah tahu kalau “Biara” yang dia gubah bersama Sieve adalah refleksinya pada kondisi Indonesia 1998. Sebagai salah satu fragmen ‘detik-detik jang menentukan’ …

• Jun 4, 2020

Kompilasi Tribute to Mocca: Kado Dua Puluh Tahun Hingga Jadi Legenda

Dua dekade ke belakang, Arina, Riko, Indra, dan Toma nampaknya tak pernah membayangkan kalau apa yang mereka mulai pada 1999 akan bertahan hingga hari ini. Pada prosesnya, membawa empat kepala berbeda tetap ada di …

• Nov 28, 2019

Kenapa Bandung Pop Darlings*?

*Catatan pribadi penulis atas rilisnya buku Bandung Pop Darlings. Catatan Dua Dekade Skena Indie Pop Bandung (1995-2015) Jujur saja, hingga hari ini saya tak menyangka kalau buku Bandung Pop Darlings akan beroleh apresiasi yang …

• Sep 22, 2019