Review
Parakuat – Api Dan Tanah
Alih-alih mengulang formula yang sama di album sebelumnya, Eri RM a.k.a. Parakuat lebih memilih mengambil alih semua lini dari album ini dikerjakan sendiri.
cellosux – DOWN IN THE DUMPS
Tinggal kemudian apakah album ini bisa mendapatkan banyak perhatian apa tidak. Berharap pembuktian musikalitas Cellosux masih terus ada kelanjutan.
The Jansen – Banal Semakin Binal
The Jansen masih bersenang-senang di album ketiganya, kini dengan cara paling modern tanpa meninggalkan karakter ‘lawas’ yang terbentuk sejak awal.
Ardhito Pramono – Wijayakusuma
Lewat album Wijayakusuma, Ardhito berhasil melewati titik balik kebangkitan eksistensinya di musik dengan merayakan pop kreatif Indonesia.
I Wanna Skank: Melacak SKA di Jakarta 1996 – 2006 – Nor Rahman Saputra
Buku I Wanna Skank, Nor Rahman ini melengkapi kajian budaya arus samping dan juga melengkapi kepingan sejarah musik arus samping Indonesia era 90an yang sudah ada.
Alter – DUA DOA
“Selebrasi Patah Hati” menjadi lagu perkenalan saya dengan Alter. Saya menemukannya secara acak di layanan streaming musik.
FLEUR! – Fleur Fleur FLEUR!
Tiga perempuan, bising, manis, primitif, nge-pop, lawas dan kekinian. Mereka adalah FLEUR! yang baru merilis album penuh, Fleur Fleur FLEUR!
Pamungkas – Birdy
Semoga dua album pertama Pamungkas yang masih berada di tempat teratas layanan streaming musik mau bergantian dengan dua album terakhirnya ini.
Isyana Sarasvati – my Mystery (EP)
Setelah melakukan manuver yang sulit disamai musisi Indonesia dengan merilis LEXICON, Isyana kembali dengan album mini metal progresif, my Mystery
Normatif – Seharusnya / Sepantasnya
Seharusnya / Sepantasnya dari Normatif menghadirkan sebuah album yang baik secara produksi dan konsep, namun belum kaya secara musik.
Temarram – Montase
Satu yang patut diapresiasi lebih lanjut, bagaimana Temarram bisa dengan fasihnya membalut musik depresif mereka dengan rangkaian lirik berbahasa Indonesia.