In Memoriam: Musisi yang Meninggalkan Kita di 2020
Selalu ada suka dan duka di tiap tahunnya. Jika berbicara mengenai duka, tahun 2020 lalu memang membawa lukanya sendiri. Datangnya pandemi, memang menjadi puncak dari duka tersebut.
Duka tersebut, juga dibarengi dengan hilangnya beberapa warna dari musik tanah air yang pergi meninggalkan kita, menyisakan duka dan kenangan yang mendalam.
Berikut ini, adalah penghormatan terakhir dari Pop Hari Ini, untuk para musisi yang meninggalkan kita di tahun 2020 lalu.
Givari Mustika Putra (Polyester Embassy)
Di bulan Februari lalu, kabar duka datang dari Bandung. Drummer dari Polyester Embassy, Givari Mustika Putra berpulang. Menurut keterangan sang istri – seperti yang dikutip oleh gitaris Polyester Embassy, Elang Eby – almarhum Givari meninggal dunia karena serangan jantung. Almarhum Givari, adalah salah satu personel awal dari Polyester Embassy yang dibentuk pada tahun 2000 silam.
Rama Aiphama
Semasa hidupnya, penyanyi yang bernama asli Sayyid Mohammad bin Syagab Al-‘Idrus itu menelurkan beberapa tembang yang hits pada masanya, diantaranya lagu “Dinda Bestari”, “Lambaian Bunga”, dan “Fatwa Pujangga”. Selain tembang-tembang yang hits, almarhum Rama Aiphama dikenal dengan pakaian nyentrik dengan warna-warna colorful menjadi ciri khas di tiap penampilannya.
Oding Nasution
Di dunia musik tanah air, almarhum Oding Nasution dikenal sebagai seorang gitaris yang pernah memperkuat beberapa band. Diantaranya adalah Gypsy (yang kemudian berkembang menjadi Guruh Gypsy), dimana almarhum Oding bermain bersama ketiga saudaranya, Keenan Nasution, Gauri Nasution, dan almarhum Debby Nasution.
Glenn Fredly
Almarhum Glenn Fredly, adalah bagian dari sejarah manis musik tanah air. Dunia seolah terhenti ketika kabar berpulangnya almarhum Glenn beredar. Jasa-jasa dari almarhum Glenn tidak bisa dihitung jari. Sepanjang karir bermusiknya, deretan lagu-lagu hitsnya yang menjadi bagian dari kenangan setiap pendengarnya, juga penghargaan dari dunia musik pernah ia raih. Almarhum Glenn juga dikenal sebagai sosok yang sangat humanis, dirinya juga turut andil dalam menciptakan ekosistem musik di Indonesia agar berjalan lebih sehat. Di bulan Juni lalu, karya terakhir dari Almarhum Glenn resmi diumumkan oleh Bumi Entertainment. Sebuah single bertajuk “Ada”, menjadi karya terakhir dari Glenn.
Andy Ayunir
Sepanjang hidupnya, almarhum Andy Ayunir berkarier sebagai desainer musik, baik sebagai produser, arranger, komposer, maupun programer musik. Karya musiknya telah terekam bersamaan dengan lagu-lagu pada album banyak penyanyi terkenal, mulai dari Titi DJ, Ruth Sahanaya, Anggun C. Sasmi, KLA Project, Padi, Ada Band, Gigi, Potret, Melly Goeslaw, Denada, Shelomita, Dewi Sandra, Rotor, Stanley Sagala, Ahmad Albar, Harry Moekti, Sophia Latjuba, Nia Zulkarnaen, EdanE, Dewi Gita, Ipang, /rif, dan banyak penyanyi tanah air lainnya.
Erwin Prasetya
Almarhum Erwin Prasetya, adalah salah satu pendiri dari DEWA 19 di tahun 1986. Nama dari DEWA 19 sendiri, merupakan akronim dari nama mereka berempat, yakni Dhani Ahmad (keyboard, vokal), Erwin Prasetya (bass), Wawan Juniarso (drum), dan Andra Junaidi (gitar). Petikan khas dari almarhum Erwin dapat didengarkan di seluruh lagu yang ada di album s/t DEWA 19 (1992), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), dan Cintailah Cinta (2002).
Didi Kempot
Almarhum Didi Kempot, hampir sebagian lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan. Inilah yang lantas mengakibatkan dirinya dikenal sebagai “Godfather of Broken Heart” oleh fans mereka yang dikenal sebagai Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam “Sobat Ambyar”. Sebelum tutup usia, Almarhum Didi Kempot aktif dalam penggalangan dana terkait Pandemi COVID-19. Salah satunya, adalah Konser Amal Dari Rumah yang digelar pada bulan April lalu. Konser amal tersebut, berhasil mengumpulkan donasi sebanyak 7,6 miliar yang didapat dari 30.230 donatur.
Benny Likumahuwa
Salah satu putra terbaik Indonesia. Almarhum Benny Likumahuwa, adalah kakak dari almarhum penyanyi legendaris Indonesia, Utha Likumahuwa. Dua sosok yang juga berperan penting bagi perjalanan musik Indonesia. Almarhum Benny Likumahuwa pernah bergabung dengan beberapa grup band, salah satunya yakni The Rollies di tahun 1968, juga terlibat dalam rekaman untuk perusahaan rekaman Polygram di Singapura. Bersama musisi-musisi senior lainnya seperti almarhum Jack Lesmana, Abadi Soesman, serta Candra Darusman, almarhum Benny Likumahuwa terlibat dalam beberapa proyek grup mereka. Salah satu dari sekian banyak prestasi yang membanggakan dari sosok almarhum Benny Likumahuwa adalah keterlibatannya bersama almarhum Jack Lesmana dan Indra Lesmana membentuk sekolah musik Farabi.
In Memoriam: Musisi yang Meninggalkan Kita di 2020
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …