Kaleidoskop Musik Indonesia 2019 versi Pop Hari Ini

Jan 4, 2020

Setiap tahun, termasuk tahun 2019 kemarin adalah tahun yang sangat berkesan bagi semua orang di segala bidang kehidupan, termasuk musik Indonesia.

Musik Indonesia 2019 mencatat sebuah dinamika peristiwa yang terjadi. Tak jauh beda dengan tahun berikutnya, selalu ada peristiwa yang kerap terjadi. Dari album baru, konser yang berkesan, musisi yang undur diri sampai cerita kemarahan dan kesedihan semua ada di tahun ini. Sedikit catatan, di tahun ini ada banyak musisi yang dipanggil oleh YME. Untuk itu kami memberikan kolom khusus bagi mereka yang bukan di artikel ini.

Musik Indonesia tahun ini juga kerap bersinggungan dengan ranah lain, terkhusus kebijakan pemerintah, menyusul penolakan beberapa pekerja seni dengan Rancangan Undang-undang Permusikan dan RUU KPK yang berimbas kepada ‘penjemputan’ salah satu musisi Indonesia, semua diceritakan oleh kami di tiap artikelnya.

Lewat Kaleidoskop Musik Indonesia dalam tema besar PHI Kaleidospop 2019, Pop Hari Ini mencoba merangkum semua cerita seru, sedih dan senang ini kepada pembaca setia sekalian. Inilah wajah Musik Indonesia 2019 dalam kenangan.

Selamat menikmati


 

J A N U A R I

Kembalinya Humania

Duo Humania. EQ Puradiredja dan Heru Singgih. Foto: dok. Humania

Januari 2019 mencatat kembalinya duo Humania, salah satu pelopor nu-jazz di Indonesia di 90-an. Mereka muncul membawakan ulang lagu “Waktu Kian Berarti” milik Chaisero yang menjadi bonus track di album kompilasi penghargaan untuk Candra Darusman bertajuk Detik Waktu: Perjalanan Karya Candra Darusman. Setelah proyek ini, duo yang berawakkan EQ dan Heru ini juga telah merilis beberapa singel terbaru. Plus, tiga album Humania telah tersedia di seluruh layanan streaming digital.

 

Panasnya RUU Permusikan

dok.tolakruupermusikan.com

Draft RUU Permusikan sepertinya menelorkan bukan polemik tapi pertanyaan dan penolakan dari sejumlah musisi terhadap musik, hal dasar yang menjadi kecintaan dan sumber penghidupan mereka. Sejak akun twitter Billboard Indonesia pertama kali mengunggah draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan lalu di retweet oleh khalayak ramai, seperti bola salju timbul keramaian di linimasa yang berisi soal penolakan dari sejumlah musisi terhadap Rancangan RUU Permusikan ini.

 

F E B R U A R I 

 

Agterplaas, Penantian 13 tahun 

The Adams dan Agterplaas (dipegang Saleh Husein) / foto: Pohan.

Tahun 2019 menjadi muara dari penantian The Adams yang vakum dalam membuat karya-karya terbarunya selama 13 tahun. Dan Februari ini, The Adams melepas Agterplaas, album terbaru mereka sekaligus obat dahaga dari fans yang menantikan karya-karya terbaru kuartet pop rock asal Jakarta ini.

 

(Lagi) Musisi Indonesia Rekaman di Abbey Road

Berfoto di depan studio Abbey Road bersama sebelum sesi rekaman pada Rabu (13/2) / dok. Maliq & D’Essentials

Satu minggu di bulan Februari ini menjadi hari-hari yang tak akan terlupakan bagi grup band Maliq & D’Essentials. Saat itu mereka tengah di London, Inggris untuk merekam album mereka di salah satu studio legendaris dunia, Abbey Road. Selama seminggu dari tanggal 10 – 18 Februari ini mereka habiskan di Abbey Road untuk merekam secara live lagu-lagu terbaik mereka dalam album yang bertajuk The Essential Hits – Recorded Live in London. Album ini juga sekaligus kado atau persembahan atas 17 tahun perjalanan karier band ini. Maliq & D’Essentials menambah satu lagi musisi tanah air yang berhasil merekam lagunya di Abbey Road, dari J-Rocks, Gigi sampai Indische Party.

 

M A R E T 

Tentang Pikiran dan Perjalanan

Sampul album Pikiran dan Perjalanan / dok. Barasuara

Delapan Maret 2019 menjadi tanggal spesial bagi Barasuara, di tanggal ini mereka mengumumkan secara resmi perilians album kedua mereka bertajuk Pikiran dan Perjalanan. Kabar resmi ini juga akhirnya menjawab kegelisahan banyak fans dan pihak yang bertanya kapan pastinya album kedua dari band asal Jakarta ini dirilis sebagai kelanjutan dari dirilisnya single “Guna Manusia” sejak tahun 2018 lalu.

 

Debut Konser In Medio Anda Perdana 

Anda perdana / foto: Pohan

Rabu (27/03) malam di Rossi Musik menjadi malam yang tak dilupakan bagi Anda dan fansnya. Sekitar pukul delapan, ratusan anak muda di Jakarta tumpah ruah memadati ruangan Rossi Musik demi melihat salah satu musisi hebat tanah air, Anda Perdana membawakan karya-karya terbaik di album In MedioInilah kali pertama karya yang sudah berusia 10 tahun ini dibawakan secara lengkap ke publik.

 

(Lagi) Musisi Indonesia di SXSW 2019

Dhira Bongs di festival SWSX. Foto: dok. Dhira Bongs

Tidak banyak musisi Indonesia yang berlaga di festival berkelas seperti South By Southwest (SXSW). Maret 2019, kesempatan ini hadir ke Dhira Bongs. Belum lama ini, musisi asal Bandung tampil di festival bergengsi yang bertempat di Austin, Texas. Digelar 8-17 Maret 2019, festival tahunan di negeri paman Sam ini menampilkan musisi-musisi lintas genre dari seluruh dunia. Dhira Bongs menyusul band-band tanah air seperti White Shoes and The Couples Company, The SIGIT, Shaggydog dan Efek Rumah Kaca yang pernah mencicipi bermain di festival ini.

 

A P R I  L 

 

Ketika Jason Ranti dibaptis Iwan Fals

Iwan Fals & Jason Ranti. Foto: Ananda Suryo

Konser Iwan Fals memang selalu berkesan bagi sebagian besar orang yang menontonnya. Namun konser Iwan Fals yang digelar Sabtu, (30/03) di Allianz Ecopark, Ancol boleh dibilang berkesan bagi Jason Ranti, tak terkecuali fans. Karena di panggung inilah mereka melihat momen yang paling ditunggu-tunggu: Ketika Iwan Fals dan Jason Ranti berada berdua di atas panggung. Bagi sebagian orang, penampilan mesra Jason Ranti dan Iwan Fals malam itu seperti ajang ‘baptis’ bagi musisi senior dan penerusnya. Sebuah regerenasi telah terjadi malam itu.

 

M E I 

Lahirnya Bani Bumi 

Bani Bumi

Mei 2019, Polka Wars boleh menghela nafas lega. Akhirnya satu tahun kerja keras mereka terbayar dengan dirilisnya Bani Bumi, album kedua sekaligus album terbaru. Menurut Polka Wars Bani Bumi adalah sebuah akumulasi rasa galau, gemuruh serta kesedihan yang dirasakan masing-masing personil. Setelah memerlukan waktu empat tahun pasca album pertama, Axis Mundi, dirilis, Polka Wars sepakat untuk merangkum kegelisahan mereka melalui album keduanya ini.

 

Kembalinya ZATPP

Foto terbaru Zeke And The Popo / dok. zekekhaseli (instagram).

Zeke And The Popo (ZATPP) bangun dari tidur yang panjang. Kuartet indierock asal Jakarta ini bangun dari hibernasinyanya dan merilis mini album bertajuk The Three Magical Penguins. Tepat pada Sabtu (4/5) ini, karya terbaru mereka resmi dilepas di kanal digital. Diterbikannya The Three Magica Penguins di kanal digital ini tak lama setelah sebelumnya mereka mengedarkan mini album pertama setelah vakum ini dalam bentuk CD di ajang Record Store Day Indonesia 13 April lalu. Di ajang tersebut, secara mengejutkan dua personil ZATPP, masing-masing Leonardo Ringo dan bassist Yuditia Noor berada di panggung Record Store Day. The Three Magical Penguins berisi tiga lagu terbaru ZATPP, masing-masing berjudul “Charlie”, “Alisha” dan “Mankind”.

 

RUU Permusikan: Resmi Batal 

Konfrensi Meja Potlot. Foto: istimewa
Para peserta Konferensi Meja Potlot yang terdiri dari Anang Hermansyah, Glenn Fredly, Slank dan para perwakilan KNTLRUUP berpose bersama usai mencapai kesepakatan terkait pembatalan RUU Permusikan. (Foto: Sarah Glandosch)

Mei ini, Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan resmi dibatalkan. RUU Permusikan telah ditarik dari daftar Prolegnas RUU Prioritas 2019. Berita ini diumumkan oleh akun twitter resmi Koalisi Nasional Tolak Rancangan Undang-Undang Permusikan (KNTL RUUP). Proses menuju Pembatalan RUU Permusikan ini cukup panjang. Para musisi yang tergabung dalam KNTL RUUP ini sebelumnya bertemu dengan pihak dari Anang dan KAMI di mabes Slank di Potlot atau apa yang dikenal sebagai Konferensi Meja Potlot. Pertemuan kedua belah pihak yang berseberangan dan telah saling sepakat untuk membatalkan RUU Permusikan.

 

Ketika Otong Koil Buka-bukaan

Otong Koil / dok. koilofficial (instagram).

Vokalis band Koil, J. A. Verdijantoro alias Otong Koil buka-bukaan di sebuah video wawancara bersama aktor/stand up komedian, Soleh Solihun. Sejak diposting Minggu, 9 Juni lalu sampai hari ini sudah hampi 350 ribu orang yang menonton ‘pengakuannya’. Di video tersebut, Soleh Solihun mengorek isi kepala Otong Koil dari A-Z. Beragam cerita berhasil dimunculkan di video berdurasi hampir dua jam ini. Dari persoalan album baru Koil yang tidak kunjung keluar, ikhwal dirinya disantet, konsep ‘unik’ Otong tentang Tuhan dan pengakuan penting lainnya.

 

Polemik Audisi Wacken Open Air 

Taring. Foto: DCDC

Audisi untuk festival musik ekstrim terbesar di Jerman, Wacken Open Air (WOA) bertajuk ‘Wacken Metal Battle Indonesia 2019’ Sabtu malam (22/06) kemarin bertempat di Dome Balerame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung berlangsung seru. Dari total 10 band yang diaudisi, band hardcore asal Bandung, Taring terpilih menjadi wakil Indonesia di Wacken pada 1-4 Agustus 2019. Keputusan memilih Taring sebagai pemenang ini sempat menimbulkan polemik. Terutama karena Taring dianggap masih satu lingkaran pertemanan dengan para tim juri. Sebagai info, drummer Taring, Gebeg beberapa tahun ini jadi partner siaran Extreme Moshpit dengan Ebenk (Burgerkill). Namun hal itu disanggah langsung Eben melalui akun Instagramnya. Sementara saingan berat Taring di audisi ini band Kapital asal Kalimantan yang juga telah mempunyai nama besar dalam kancah musik metal gagal memenuhi ekspektasi banyak orang untuk maju sebagai pemenang.

 

J U L I

 

Rich Brian Nampang di Time Square

poster Rich Brian di Times Square / foto: Brian

Mungkin kami salah, namun menurut pengamatan kami, belum pernah ada berita musisi asal Indonesia yang wajahnya bisa terpajang sebegitu besarnya di Time Square. Kini, wajah musisi hip hop kelahiran Indonesia, Rich Brian terpampang dengan megahnya di kawasan paling sibuk yang berlokasi di jantung kota New York. Foto di Time Square tersebut bukan tanpa alasan. Diketahui bahwa Spotify tengah mempromosikan iklan New Music Friday Spotify. New Music Friday ini adalah ajang promosi lagu-lagu terbaru yang masuk ke Spofity di setiap hari Jumat. Untuk edisi Jumat (28/6/2019) pekan ini, Spotify menjadikan Rich Brian sebagai sampulnya.

 

Debut Hondo Lewat Thirty

Hondo / foto: Jonathan

Juli ini, tepatnya tanggal 12 Juli menjadi hari munculnya duet baru yang menjanjikan di industri musik tanah air. Hondo, duet ini digawangi musisi Kamga dan Chevrina, keduanya dari group Dekat. “Thirty” dipilih menjadi single debut mereka. Berbeda dengan Dekat, Hondo membalut musiknya dengan lebih spiritual namun juga menenangkan. Dari sini, Hondo yang juga pemenang dari Go Ahead Challenge 2019 kian nampak, mereka manggung di sana-sini. Rencananya, Hondo juga akan membuat karya-karya lainnya.

 

Membaca Dua Buku Pusakata

Pusakata / foto: dok. Pusakata.

Pusakata, entitas musikal baru yang dibangun Mohammad Istiqamah Djamad atau yang biasa disapa Is resmi melepas debut albumnya pada 30 Juli 2019 yang bertajuk Dua Buku. Inilah muara dari cerita terbaru Pusakata setelah sebelumnya ia merilis empat buah single yaitu “Cemas”, “Kehabisan Kata”, “Jalan Pulang”, dan “Kumpul Famili dan Teman” sebagai pendahuluan atau teaser untuk para penikmat musik yang ingin mengetahui seperti apa karakter musik dan lirik dari setelah beliau hengkang dari Payung Teduh.

 

Rich Brian dan The Sailor

Rich Brian “The Sailor” / dok. istimewa

Setelah pulangnya Rich Brian ke Indonesia di awal bulan Juli kemarin, rapper muda
tersebut telah merilis album baru berjudul The Sailor yang ia rilis bersama 88rising,
dan didistribusikan secara eksklusif oleh 12Tone pada 26 Juli 2019. Selain merilis
album, Rich Brian juga merilis sebuah film pendek sebagai pendamping dari album
barunya tersebut. Album The Sailor merupakan karya terbaru Rich Brian, seorang remaja berumur 19 tahun bernama asli Brian Immanuel, setelah album perdananya Amen yang dirilis pada 2018 lalu.

 

A G U S T U S

 

Uki Noah Undur Diri

Noah

Gitaris Uki mundur dari Noah

Kabar duka buat para fans Noah: Mohammad Kautsar Hikmat atau Uki Noah, gitaris dari band tersebut resmi mengundurkan diri pada 8 Agustus 2019 kemarin. Hengkangnya Uki ini terjadi saat band Noah merilis album barunya Keterkaitan Keterikatan. Lewat akunnya, Uki memposting surat yang menceritakan kenangannya bersama dengan Noah sekaligus menjelaskan alasannya mundur.

 

GAC Undur Diri

GAC / instagram.com/gac

Grup musik Gamaliel, Audrey, Cantika (GAC) mengumumkan bahwa mereka akan
pamit dari dunia permusikan Indonesia. Hodgepodge Festival pada 31
Agustus 2019 akan menjadi panggung terakhir mereka. Menyusul vakumnya trio ini, masing-masing personilnya telah jalan sendiri-sendiri dengan single mereka.

 

S E P T E M B E R 

 

Diskoria ke Paman Sam

kika: Aat dan Merdi Diskoria / foto: Pohan

Diskoria memberikan sebuah kabar gembira. Melalui akun instagramnya, dua selekta asal Jakarta yang diawaki Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat tersebut mengumumkan bahwa mereka akan tampil di New York pada 29 September 2019 dalam rangka memeriahkan acara Tjanting Funday 2019 – Batik for World Peace 2019. Bermain di Skylight @ Four Freedoms Park, Roosevelt Island, New York, ini adalah panggung debut Diskoria di luar Indonesia. Bulan-bulan berikutnya di tahun ini, mereka juga berkesempatan bermain di Melbourne, Australia.

 

Ariel Nayaka for Def Jam 

Ariel Nayaka resmi bergabung dengan Def Jam South East Asia / dok. @defjamindonesia (instagram).

Selasa, 17 September 2019 merupakan tanggal bersejarah bagi Ariel Nayaka. Rapper muda asal Jakarta ini resmi menjadi bagian dari keluarga besar Def Jam South East Asia, sebuah label rekaman yang diluncurkan Universal Music Group (UMG) khusus wilayah Asia Tenggara. Def Jam Recordings atau yang lebih dikenal dengan Def Jam sendiri adalah label hip-hop legendaris asal Amerika yang kini dimiliki Universal Music Group. Beberapa musisi yang berada dalam keluarga besar Def Jam antara lain dari NAS, A Tribe Called Quest, Big Sean, Kanye West sampai Justin Bieber.

 

Semua Kembali ke M Bloc

di depan halaman M Bloc Space

Sebelum ada M Bloc atau M Bloc Space, kawasan tempat M BLoc berdiri ini dulunya adalah tempat mencetak uang yang terbengkalai selama berpuluh-puluh tahun. Hingga Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) dan PT Ruang Riang Milenial berinisiatif menyulap bangunan lama menjadi ruang kreatif. Ada banyak kegiatan yang digelar setiap harinya di kompleks M Bloc ini, dari acara diskusi sampai konser musik. Selain itu, anak muda Ibukota memanfaatkan ruang ini sekadar berjalan-jalan menyusuri tennant menarik yang ada di M Bloc ini.

 

Kolaborasi Jangar x Doddy Hamson 

Jangar

Kuartet heavy rock pulau Dewata: Jangar / dok. berita angkasa

Jangar, kuartet heavy rock belia asal Denpasar, Bali akhirnya merilis album penuh perdana mereka, Jelang Malam, pada Selasa (1/10). Album yang diproduseri sendiri oleh para personelnya dirilis dalam format digital dan cakram padat melalui label rekaman asal Jakarta, Berita Angkasa Records. Menariknya, di album ini kita akan mendengar lagu “Haerath I” yang merupakan kolaborasi Jangar dengan Doddy Hamson ‘Komunal’. Bagi fans yang kangen akan sosok Doddy Hamson, ini kali pertama kita akan mendengar kembai suara khas Doddy Hamson dalam rekaman musik.

 

Ananda Badudu Ditangkap 

Kepalkan tangan: Ananda Badudu

Ananda Badudu, wartawan/musisi yang sebelumnya menggalang dana untuk mahasiswa akhirnya dinyatakan bebas murni setelah sebelumnya musisi yang melakukan penggalangan dana untuk mahasiswa yang berdemo ini dijemput polisi untuk diperiksa dan dimintai keterangan pada Jumat, 27 September 2019 pukul 04.34 dini hari. Berita penangkapan Ananda ini spontan menyebar di sosial media Twitter dan Instagram. Tak sedikit orang yang mengecam penjemputan Ananda, para musisi tanah air bersama-sama membagikan tagar #BebaskanAnandaBadudu di media sosial.

 

O K T O B E R

 

Burgerkill goes to Uncle Sam 

Burgerkill / dok. burgerkillofficial (instagram)

Oktober besok akan menjadi bulan yang menggembirakan sekaligus menantang untuk Burgerkill. Lewat akun instagramnya, band metal asal Bandung ini mengumumkan bahwa mereka mengadakan tur di negeri Paman Sam bulan Oktober. Bertajuk “Adamantine American Tour 2019”, band asal Ujung Berung ini akan menyambangi ke 16 kota di Amerika Serikat seperti Chicago, Washington, Philadelphia hingga New York yang dimulai pada 16 Oktober 2019 sampai 31 Oktober 2019.

 

Club 80s Kembali 

Club Eighties, kika: Lembu, Cliff dan Yton.

Setelah 10 tahun tidak mengeluarkan lagu, Club Eighties mengobati kerinduan fans dengan mengeluarkan single berjudul “Cahaya”, dirilis Sabtu (26/09) kemarin via layanan streaming musik. Band yang berdiri tahun 1998 ini kembali ke industri musik Indonesia setelah 10 tahun tak mengeluarkan lagu apapun. Single “Cahaya” ini menjadi karya pertama Club Eighties yang dirilis dalam format digital. Lagu ini akan menjadi bagian untuk mini album Club Eighties yang akan datang berjudul #September1985.

 

Danilla dan Fingers

sampul mini album Fingers / dok. Danilla.

Danilla Riyadi kembali menghadirkan kejutan baru pada Senin, (30/09) dini hari kemarin. Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, secara tiba-tiba penyanyi asal Jakarta ini meluncurkan mini albumnya yang diberi judul Fingers. “Sengaja diluncurkan tanpa woro-wiri karena tujuannya adalah berbagi,” ujarnya. Di mini album ini pertama kalinya Danilla berperan sebagai pencipta lagu dan produser tunggal untuk sebuah kumpulan karyanya, serta memainkan semua instrumen.

 

Patung Lilin Agnezmo 

Agnez Mo

Agnez Mo menjadi satu dari artis Indonesia yang dibuat patung lilinnya di Museum Madame Tussauds Singapura / dok. mtssingapore (instagram)

Penyanyi Agnez Mo akan dibuatkan patung lilin oleh Museum Madame Tussauds Singapura. Kabar ini datang setelah Agnez Mo mengunggah berita tersebut di akun Instagram miliknya. Pelantun “Coke Bottle” ini merupakan artis pertama asal Indonesia yang menghuni museum patung lilin yang dihuni beberapa tokoh dunia tersebut. Selain Agnez Mo juga sudah ada beberapa orang Indonesia yang sosoknya diabadikan di Museum Madame Tussauds di beberapa negara, mereka adalah Jokowi (Madame Tussauds Hong Kong), Soekarno (Bangkok, Thailand dan Hong Kong), Anggun, penyanyi Indonesia pertama yang sukses masuk jajaran patung lilin Madame Tussauds.

 

N O V E M B E R

 

Mocca 20 tahun 

Mocca / dok. Mocca

Di ulang tahun yang ke 20, Mocca menghadirkan sesuatu yang spesial untuk para penggemarnya, yaitu merilis album You and Me Against The World: Tribute to Mocca. Ini merupakan album kompilasi beberapa musisi muda yang menyanyikan ulang lagu Mocca favoritnya. Album You and Me Against The World: Tribute to Mocca menampilkan band dan musisi seperti Coldiac, Asteriska, Bilal Indrajaya, NonaRia, The Panturas dan masih banyak lagi.

 

Kembalinya The Flowers

Setelah resmi meluncurkan album ketiga, Roda Roda Gila dan menampilkannya secara langsung di Synchronize Fest, The Flowers menggelar launching album pada Jumat (25/10) di HARO by The Rooftop, Jakarta. Dalam acara ini, band vintage rock asal Jakarta ini memamerkan video dokumenter saat melakukan penggarapan album Roda Roda Gila. Proses yang tak manja alias se-raw mungkin tanpa peralatan tercanggih.

 

Konferensi Musik Indonesia kedua di Bandung

Glenn Fredly memberikan sambutan di Konferensi Musik Indonesia / foto: jojo

Seperti pada 2018 di Ambon, Konferensi Musik Indonesia tahun ini digelar di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang pada 23 November 2019. Fokus konferensi ialah tata kelola industri musik yang lebih adil dan berkelanjutan. Konferensi yang dibuka oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ada banyak sesi diskusi yang mempertemukan aktor-aktor penting industri musik dengan pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat sipil.

 

Para pemenang AMI Awards 2019

Gamaliel, Audrey dam Cantika menerima penghargaan Ami untuk Karya Produksi Vokal Terbaik / foto: @amiawards (instagram).

Malam Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-22 telah selesai digelar pada Rabu (27/11) malam tadi dari studio RCTI, Jakarta. Satu per satu musisi terbaik tanah air silih berganti naik ke atas panggung menerima piala AMI sebagai pemenang dari kategori-kategori yang disebutkan. Tahun ini, ada 53 kategori yang masuk dalam AMI Awards ke-22 ini. Beberapa musisi seperti GAC, Marcello Tahitoe dan Kelompok Penerbang Roket adalah sebagian mereka yang berhasil menggaet AMI Awards.

 

Hindia dan Menari dengan Bayangan

Baskara a.k.a. HIndia / foto: dok. Hindia

Menandai debutnya sebagai solois, Baskara yang merupakan vokalis .Feast atau yang lebih dikenal sebagai Hindia meluncurkan album debutnya bertajuk Menari Dengan Bayangan pada 29 November 2019.  Lewat album ini, Baskara mengungkapkan keresahan-keresahan pribadinya yang juga keresahan semua orang. Keresahan yang dimaksud bisa dibilang seperti keluhan-keluhan sederhana seperti “Apa yang sudah gua capai dalam hidup?” Dalam pengerjaan album ini, Baskara mengajak Petra Sihombing, musisi, pencipta lagu dan juga produser untuk membidani karya-karya Hindia.

 

D E S E M B E R

Mondo Gascaro yang Terbaik di FFI 2019

Mondo Gascaro di atas panggung malam anugerah Piala Citra FFI 2019 / dok. Mondo Gascaro.

Musisi Ramondo Gascoro atau Mondo Gascaro keluar sebagai Pemenang penghargaan dan membawa pulang Piala Citra Festival Film indonesia (FFI) 2019 dalam kategori Penata Musik Terbaik untuk film Kucumbu Tubuh Indahku. Musisi yang lebih akrab disapa Mondo ini berhasil mengalahkan beberapa nomine lain yang ada di kategori yang sama, di antaranya adalah Andhika Triyadi dalam Bumi Manusia, Andhika Triyadi dalam Dua Garis Biru, Aghi Narottama, Bemby Gusti, Tony Merle – Gundala, Lie Indra Perkasa – Bebas, dan Thoersi Argeswara – 27 Steps Of May.

 

Isyana dan Lexicon 

Isyana Sarasvati di perilisan album LEXICON / dok.Instagam/Isyanasarasvati

Setelah 2 tahun berlalu sejak album terakhirnya, Isyana Sarasvati kembali lagi dengan album yang bisa dibilang luar biasa. Bertajuk LEXICON, Isyana kembali memamerkan gaya khasnya dengan nuansa yang berbeda. Seperti unsur rock dan musik klasik yang begitu kental di album ini. Tidak sedikit yang menganggap bahwa LEXICON adalah puncak karya Isyana Sarasvati yang berani keluar dari zona nyamannya. Beberapa media menjadikan album ini satu dari deretan album terbaik di 2019.

Mengenal Sachiko, Pengarsip Video Musik Indonesia

Di bulan Desember ini, kami memperkenalkan sosok Sachiko Asada. Lahir di Nagoya, Aichi, Jepang. Sachiko sangat menyukai musik Indonesia—terutama pop dan jazz—hingga merekam dan mempublikasikan ribuan lagu pertunjukkan musik Indonesia di berbagai akun Youtube-nya, @senang0906. Tidak sedikit netizen yang menikmati beragam video yang ada di kanalnya tanpa tahu siapa sosok di balik dokumentasi-dokumentasi keren ini. Banyak atensi dari netizen tersebut yang disematkan di Instagram kami, sebagian besar baru ngeh bahwa sosok di balik video ini adalah orang Jepang.

 

Konser Mantra-Mantra yang Bermantra

Konser Kunto Aji bertajuk Mantra Mantra Live++ di Basket Halll Senayan sukses digelar dan menyisakan rasa yang campur aduk Ada tawa, tangis, suka, dan juga duka. Konser ini sekaligus menandai perayaan satu tahun dari album Mantra Mantra. Dibagi dalam 4 fase, Kunto Aji membawakan lagu-lagu dari album Mantra Mantra dan juga Generation Y. Bagi yang hadir, konser ini layaknya sebuah terapi. Kunto Aji menambahkan bahwa tidak hanya berusaha dari segi musik, namun juga visual dan warna juga memainkan perannya dalam menterapi para penonton yang hadir di Basket Hall Senayan pada malam itu.

_____

Eksplor konten lain Pophariini

Solois Asal Binjai, Palep Angkat Kisah Masa Lalu di Single Kedua

Solois asal Binjai, Sumatera Utara bernama Palep resmi merilis single kedua bertajuk “You Still Call My Baby” hari Sabtu (30/11). Lagu ini bercerita tentang seseorang yang terjebak di situasi yang tidak bisa melupakan semua …

High No Man Menghadirkan Karya Reggae Dub yang Berbeda

Proyek reggae dub asal Tuban, Jawa Timur bernama High No Man resmi meluncurkan maxi-single bertajuk More High yang berisikan 2 lagu yaitu “Beat Down Babylon” dan lagu yang berjudul sama dengan maxi-single. Materi ini …